Bos tidak di rumah. Mereka sekeluarga pergi menjenguk nenek yang tinggal di Canada rencananya mereka akan tinggal selama 2 Minggu. Dan itu artinya aku bisa jungkir walik ora karuan di rumah. Termasuk juga pulang telat di hari liburku.
Hari itu pukul 11 malam tet aku baru sampai di depan pintu rumah bosku. Deg-degan hatiku karena teringat bahwa pagi tadi aku lupa memberi makan ikan-ikan kesayangan bos.
Ikan-ikan yang menurut mereka adalah ikan keramat karena merupakan perwakilan dari nyawa mereka. Itu yang mereka percayai dari seorang fung shui master yang bernama Mr. William. Jadi di rumah ada empat ikan di dua aquarium. Satu aquarium berisi tiga ikan yang menurut mereka adalah sir, mam dan katelyn. Satu aquarium lagi berisi satu ekor ikan jelek yang ekor dan siripnya mritili, kata mereka itu adalah aku, ikan Sri.
Baru saja aku membuka pintu rumah terdengar suara kamera pengintai yang bergerak-gerak kekanan dan kekiri sedetik kemudian dering telpon menjerit-jerit.
"How is my fish?" tanya bos serta merta.
Degg!! Jantungku berpacu seperti balapan kuda.
"Your fish?" tanyaku gugup sambil melirik kearah tiga ekor ikan keramat yang tengah melunjak-lunjuak kelaparan.
"Your fish is klepek-klepek. This morning I forgot to feed them," jawabku jujur.
"Nek sampek mati, potong gajimu!" kata bos menggelegar dari sebrang sana. Kemudian telpon mati.
Waduh mak, cilaka pitulikur tenan! Plis jangan mati ya ikaannn...
Hari itu pukul 11 malam tet aku baru sampai di depan pintu rumah bosku. Deg-degan hatiku karena teringat bahwa pagi tadi aku lupa memberi makan ikan-ikan kesayangan bos.
Ikan-ikan yang menurut mereka adalah ikan keramat karena merupakan perwakilan dari nyawa mereka. Itu yang mereka percayai dari seorang fung shui master yang bernama Mr. William. Jadi di rumah ada empat ikan di dua aquarium. Satu aquarium berisi tiga ikan yang menurut mereka adalah sir, mam dan katelyn. Satu aquarium lagi berisi satu ekor ikan jelek yang ekor dan siripnya mritili, kata mereka itu adalah aku, ikan Sri.
Baru saja aku membuka pintu rumah terdengar suara kamera pengintai yang bergerak-gerak kekanan dan kekiri sedetik kemudian dering telpon menjerit-jerit.
"How is my fish?" tanya bos serta merta.
Degg!! Jantungku berpacu seperti balapan kuda.
"Your fish?" tanyaku gugup sambil melirik kearah tiga ekor ikan keramat yang tengah melunjak-lunjuak kelaparan.
"Your fish is klepek-klepek. This morning I forgot to feed them," jawabku jujur.
"Nek sampek mati, potong gajimu!" kata bos menggelegar dari sebrang sana. Kemudian telpon mati.
Waduh mak, cilaka pitulikur tenan! Plis jangan mati ya ikaannn...