Galau?

huuhuuhuuuu...

Semangaaaaatttt..!

Love your job and be proud.

Iyes!

Bekerja sambil belajar.

Masih galau lagi?

No! No! No! Be happy laahhh...!

Ayo ngeblog!

Masa kalah sama Babu Ngeblog?

Kabar dari Hong Kong disiarkan di RRI

Radio Perantau Indonesia-Hong Kong (RPI-HK) dan Radio Republik Indonesia Pro 3 (RRI Pro 3) membuat program siaran bersama yang rutin disiarkan setiap hari Minggu pukul 15.00-16.00 waktu Hong Kong atau pukul 14.00-15.00 WIB. Acara ini praktis dimulai sejak Minggu (13/6).

RPI-HK yang berdiri dibawah naungan Dompet Dhuafa Hong Kong sejak 9 September 2009 ini beranggotakan orang-orang Indonesia yang bekerja di Hong Kong yang sebagian besar adalah Buruh Migran Indonesia (BMI) dari sektor pekerja rumah tangga.

Acara siaran bersama ini dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi dan berbagi suka duka di rantau dengan sanak famili di tanah air.

Siaran pertama dari program yang bertajuk “Kabar dari Rantau” ini mengambil tempat di 5 Kingsroad lt.1, Tinhau, dengan Bambang S. Soedjadi sebagai penanggung jawab siaran.

Sebanyak tiga orang BMI turut serta dalam siaran pertama tersebut. Masing-masing dari mereka menjelaskan tentang alasan mereka merantau ke Hong Kong.

Di tengah-tengah siaran, dibuka kesempatan kepada warga negara Indonesia baik yang di perantauan maupun di Indonesia untuk tanya jawab ataupun berbagi suka duka mereka. Dua orang BMI-Hong Kong dan seorang mantan BMI-Brunei yang berada di Indonesia turut berpartisipasi melalui telpon.

Menariknya, Kabar dari Rantau bisa didengarkan di seluruh Indonesia karena RRI Pro 3 (88,8 Mhz) menyiarluaskannya ke 60 stasiun radio di seluruh Indonesia. Sedang di Hong Kong, BMI bisa dengan mudah mengaksesnya di http://radioperantauindonesia.com:8080listen.pls lewat internet dari laptop pribadinya atau melalui ponsel yang berakses internet.

Nada dan Dakwah TKW Hong Kong

Pengajian Nada dan Dakwah yang diselenggarakan oleh Saalikul Lail (SL) bekerjasama dengan Lembaga Dakwah Pekerja Indonesia (LDPI) pada Minggu (30/5) di Houtung Secondary School, Causeway Bay, Hong Kong, bernuansa lain.

Pengajian yang mengangkat tema “Menggapai Bintang” tersebut dimaksudkan sebagai pengenalan SL sekaligus ajakan kepada Buruh Migran Indonesia di Hong Kong (BMI-HK) untuk memanfaatkan waktu dan teknologi guna mendapatkan ilmu yang bermanfaat.

SL, seperti postingan terdahulu, adalah organisasi islam yang terdiri dari BMI-HK yang rutin mengadakan kegiatan-kegiatan keislaman pada malam hari dengan memanfaatkan teknologi conference call (panggilan ganda). Dari tahlilan, yasinan, istiqosah hingga belajar bersama dilakukan dengan memanfaatkan waktu luang setelah jam kerja pada malam hari lewat layanan conference call.

Kegiatan-kegiatan keislaman tersebut mendapat perhatian khusus dari LDPI. LDPI mengadakan kursus dakwah jarak jauh dengan memberikan tausiyah, mengajari tajwid dan cara berdakwah kepada anggota SL. Hal ini dimaksudkan untuk mencetak kader dakwah dari kalangan BMI.

Saat itu juga diadakan wisuda kelulusan bagi anggota SL yang berhasil lolos tes dakwah oleh LDPI.

Purwaningsih dan Yuli adalah dua orang contoh anggota SL yang berhasil menangkap ilmu dan mempraktekkannya di hadapan 1000 jamaah yang hadir pada pengajian yang terbagi dalam dua sesi tersebut. Keduanya didaulat untuk memberikan ceramah di bawah pengawasan Ust. H. Astamar dari LDPI.

Acara yang berlangsung unik dan menarik ini dimeriahkan pula oleh Wahyu Bana Nasyid, pelantun lagu-lagu religi dari Indonesia.