Meningkatnya minat tulis Buruh Migran Indonesia (BMI-TKW) Hong Kong sudah diketahui oleh penulis-penulis handal di Indonesia. Beberapa penulis sekaliber Pipiet Senja, Habiburrahman El Shirazy, Kang Romel pun sudah acap kali datang ke Hong Kong untuk menginspirasi sekaligus memberi bimbingan menulis bagi TKW Hong Kong.
Pada Minggu (25-26 Februari 2012) pendiri Forum Lingkar Pena, Helvy Tiana Rosa (HTR), juga tampak hadir di tengah-tengah BMI Hong Kong.
Kedatangannya tersebut selain untuk memberikan workshop "Menulis & Membaca Puisi dan Drama" juga sebagai ajang peluncuran buku kumpulan puisinya, Mata Ketiga Cinta.
Acara yang dimulai dari Sabtu hingga Minggu (25-26) Februari tersebut meski hanya dihadiri oleh 40 BMI yang tengah gencar-gencarnya menggeluti dunia kepenulisan dan akting, namun tampak gayeng.Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang diberikan oleh HTR terkesan berbeda dan mengena bagi peserta workshop.
Peserta dituntut untuk bisa menulis puisi dalam waktu lima belas menit. Tak hanya itu, peserta juga dipaksa untuk membuat puisi dengan dua belas kata pilihan yang diberikan oleh HTR.
"Kedua belas kata-kata itu walau kayaknya enggak ada hubungannya tapi bisa jadi satu kesatuan puisi. Karena puisi itu adalah akrobatik kata-kata. Jadi pinter-pinternya merangkai. Tapi ingat, jangan sampai tidak ada maknanya," kata HTR.
Para peserta yang dibagi menjadi enam kelompok pun berhasil membuat puisi. Ada yang dinilai menarik, ada pula yang dinilai kurang menarik. Puisi-puisi yang telah ditulis itu kemudian dibacakan di hadapan peserta yang lain. Hal ini sebagai salah satu cara untuk langkah selanjutnya, belajar drama/akting.
HTR juga sempat memberikan contoh tehnik pembacaan puisi. Penulis yang juga pendiri dari Teater Bening Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) ini membacakan salah satu puisinya dari buku Mata Ketiga Cinta yang berjudul Puisi Seorang Ibu Yang Mendobrak Pulazi. Hal ini terang saja langsung mendapat sambutan yang meriah karena HTR tak hanya membaca puisi tapi juga menyanyikan puisi tersebut, ini merupakan pelajaran baru bagi BMI Hong Kong.
Dalam sesi drama, hampir semua peserta mempunyai andil dalam memperagakan akting yang dinilai dan dibenahi secara langsung oleh HTR. HTR yang juga dosen di FSUI ini acap kali mengapresiasi antusias para peserta.
"Ini pelajaran buat satu semester lho, tapi saya mengajarkan sama kalian satu setengah jam saja dan kalian bisa nangkep," ujar HTR.
Ibu dari dua anak ini juga menyarankan kepada peserta untuk terus berlatih menulis dan akting di waktu liburnya. .
Acara yang disponsori oleh Tabloid Apakabar, bank Mandiri dan Telkom Indonesia-Hong Kong itu berjalan hingga pukul lima sore dan berakhir dengan foto bareng peserta workshop.
Pada Minggu (25-26 Februari 2012) pendiri Forum Lingkar Pena, Helvy Tiana Rosa (HTR), juga tampak hadir di tengah-tengah BMI Hong Kong.
Kedatangannya tersebut selain untuk memberikan workshop "Menulis & Membaca Puisi dan Drama" juga sebagai ajang peluncuran buku kumpulan puisinya, Mata Ketiga Cinta.
Acara yang dimulai dari Sabtu hingga Minggu (25-26) Februari tersebut meski hanya dihadiri oleh 40 BMI yang tengah gencar-gencarnya menggeluti dunia kepenulisan dan akting, namun tampak gayeng.Hal ini dikarenakan metode pembelajaran yang diberikan oleh HTR terkesan berbeda dan mengena bagi peserta workshop.
Peserta dituntut untuk bisa menulis puisi dalam waktu lima belas menit. Tak hanya itu, peserta juga dipaksa untuk membuat puisi dengan dua belas kata pilihan yang diberikan oleh HTR.
"Kedua belas kata-kata itu walau kayaknya enggak ada hubungannya tapi bisa jadi satu kesatuan puisi. Karena puisi itu adalah akrobatik kata-kata. Jadi pinter-pinternya merangkai. Tapi ingat, jangan sampai tidak ada maknanya," kata HTR.
Para peserta yang dibagi menjadi enam kelompok pun berhasil membuat puisi. Ada yang dinilai menarik, ada pula yang dinilai kurang menarik. Puisi-puisi yang telah ditulis itu kemudian dibacakan di hadapan peserta yang lain. Hal ini sebagai salah satu cara untuk langkah selanjutnya, belajar drama/akting.
HTR juga sempat memberikan contoh tehnik pembacaan puisi. Penulis yang juga pendiri dari Teater Bening Fakultas Sastra Universitas Indonesia (FSUI) ini membacakan salah satu puisinya dari buku Mata Ketiga Cinta yang berjudul Puisi Seorang Ibu Yang Mendobrak Pulazi. Hal ini terang saja langsung mendapat sambutan yang meriah karena HTR tak hanya membaca puisi tapi juga menyanyikan puisi tersebut, ini merupakan pelajaran baru bagi BMI Hong Kong.
Dalam sesi drama, hampir semua peserta mempunyai andil dalam memperagakan akting yang dinilai dan dibenahi secara langsung oleh HTR. HTR yang juga dosen di FSUI ini acap kali mengapresiasi antusias para peserta.
"Ini pelajaran buat satu semester lho, tapi saya mengajarkan sama kalian satu setengah jam saja dan kalian bisa nangkep," ujar HTR.
Ibu dari dua anak ini juga menyarankan kepada peserta untuk terus berlatih menulis dan akting di waktu liburnya. .
Acara yang disponsori oleh Tabloid Apakabar, bank Mandiri dan Telkom Indonesia-Hong Kong itu berjalan hingga pukul lima sore dan berakhir dengan foto bareng peserta workshop.