Where is My Bra?

Pagi ini, sepagi pukul 7.20 AM, bu bos sudah berteriak. Riuhnya melebihi suara vacuum cleaner lima biji yang dihidupin bareng-bareng. Di saat aku lagi disibukkan dengan kegiatan rutin di pagi hari untuk mempersiapkan lunch box dan sarapan buat momonganku yang jadwal bis sekolahnya jam 7.42 AM, seringkali adaaa saja hal-hal kecil yang ditanyakannya. Dari bajulah, celana panjanglah, celana dalamlah hingga BH. Dan pagi ini adalah giliran BH alias kotang alias bra.

"Cece, where is my bra? The peach colour, the one that has 4 hooks, the one that I used to wear, the one that I asked you to wash couple of days ago, the one that...

"I don't know," jawabku pendek.

Lha iyalah, semua BH warnanya peach, hampir semua dengan empat pengait, jadi yang mana satu mana aku tahu?

Aku tak menatap wajah jengkelnya ketika menjawab pertanyaan bertubinya. Tanganku masih disibukkan dengan makaroni dan api nyang menjilat pantat panci, sibuk masak untuk sarapan momonganku. Dan kalau aku tak mengindahkannya begitu, bisa dipastikan wajah bu bos akan berubah seperti buah delima, merah marah.

"Look at my face when I am talking to you!" bentaknya.

"Fine," jawabku sambil mematikan kompor.

Di ruang tidur momongan, terdengar pak bos berteriak-teriak, tak kalah kencangnya memanggil si Katelyn alias Pompi untuk segera bangun. Oh man, kenapa sepagi ini sudah diawali dengan masalah, pikirku.

Obrolan pedes, eh, lebih tepatnya mocking pagi ini berujung pertengkaran. Lagi. Aku ngeyel telah menyimpan kotang itu pada tempatnya sedang bu bos ngeyel bra itu tak ada. Pertengkaran antara bos dan pembantu mengawali hari. Bos yang demanding dan pembantu yang keras kepala.

Sewaktu aku masuk ke kamar bu bos, dua laci sudah diodol-odol isinya. Antara BH, celana dalam dan legging juga kaos kaki jadi satu anakan gunung Bromo. Masih pun si BH yang dimaksud tak juga ditemukan. Dan sewaktu aku odol-odol isi keranjang baju kotor, ternyata BH yang dimaksud ndlesep di sana. Jadi? Ya, rupanya BH itu sudah dipakainya lagi kemaren dan dimasukkannya ke dalam keranjang baju kotor semalam. Oh gosh!

Di kamar lain, Pompi menjerit protes karena diseret turun dari ranjangnya oleh papanya.

Pukul 7.30, lunch box sudah siap tapi sarapan belum siap. Pompi menangis. Bu Bos mendongkol. Pak Bos geram.

Pusing.

....aku pengin pulang....



9 komentar :

  1. hoalah.... berat juga ya. nyang sabar ya kerja di sana. Hwaiting!!!

    BalasHapus
  2. pagi yang suram ... sing sabar ...

    BalasHapus
  3. Bra nya suruh SMS dulu aturan biar gk ilang gampang nyarinya....

    BalasHapus
  4. @sang cerpenis, lhah semua juga ditanyakan ke sayalah...lha wong babune...

    @honey, :)

    @freya, mungkin harus dibanyakin porsi ikhlasnya ya...biaraku gak ngredumel terus, tapi kalo gitu ntar gak ngeblog dunk, hiks...

    BalasHapus
  5. @wong cilik, sabar kuwi sandhangane wong cilik seperti aku, hehehe...

    @eko, kalo bisa mah pengin misscall bra-nya itu, hehe...

    BalasHapus
  6. hihihi jadi ngaca aku ... eh itu dulu sih. abis mau tanya siapa lagi coba? Kan dirimu yg biasa beresin hahaha ...

    jadi beneran pengin pulang? Gak mesakke karo momonganmu? :P

    BalasHapus
  7. hohohoo pagi yang ramai ya mbak rie. ayooo pulang dulu lah berlibur :D

    BalasHapus

Matur suwun wis gelem melu umuk...