Babu Ngeblog adalah blog wadul, blog rasan-rasan, blog umuk.

Mengikhlaskan

Minggu, Oktober 11, 2009     22 comments


Kabar itu begitu singkat tersurat dalam satu kalimat yang terdiri dari tiga suku kata: "Nduk, mbahe meninggal". Ianya terkirim via sms pukul 5 pagi hari ini tanggal 11 oktober 2009. Innalillahi wa innalillahi rojiuunn...

Terkenang percakapan dengan beliau saat aku menemuinya sewaktu aku mudik dua bulan yang lalu, nenek menangis seperti anak kecil karena tidak diijinkan untuk menjemputku di bandara.
"Mbakyumu kuwi nakal kok, aku mau isuk wes adus wis salin tapi kok gak oleh melu mapak kowe. Aku pengin weruh kowe mudhun saka montor mabur," katanya sambil sesenggukan. Kami tertawa mendengarnya. Usianya sudah 90 tahun lebih(kami tak tahu usia sesungguhnya) sifatnya menjadi kekanak-kanakan dan manja. Saat itu nenek sedang sakit sehingga mbakku tidak mengijinkannya untuk ikut menjemputku. Innalillahi wa innalillahi rojiuunn...dariNya kembali padaNya, berusaha untuk mengikhlaskan kepergiannya, semoga nenekku di terima di sisiNya. Amiiinn...

22 komentar :

  1. UnknownMinggu, 11 Oktober 2009 pukul 13.26.00 GMT+8

    salam sahabat
    terharu bacanya,mema ngapa yang kita alami tidak dapat kita tolak dan tidak dapat kita minta secara langsung hanya Dia lah yang yang menjadi sutradara hidup.good luck for U..

    BalasHapus
  2. Eko WuriantoMinggu, 11 Oktober 2009 pukul 17.33.00 GMT+8

    Turut berduka mbak rie. setiap kali ada orang yang dekat dengan saya meninggal dengan tiba - tiba. saya pasti syok dan terkadang malah sampai sakit. kematian begitu dekatnya.

    BalasHapus
  3. roseMinggu, 11 Oktober 2009 pukul 18.40.00 GMT+8

    turut berduka cita sedalam -dalamnya

    BalasHapus
  4. anazkiaMinggu, 11 Oktober 2009 pukul 23.47.00 GMT+8

    Innalillahi wainnailiahi rojiun... semoga di terima di sisi-Nya. Sabar yo mbak...

    BalasHapus
  5. bonariSenin, 12 Oktober 2009 pukul 03.48.00 GMT+8

    ndherek belasungkawa, mugi-mugi keng eyang manggih rahayu ing delahan

    BalasHapus
  6. blontank poerSenin, 12 Oktober 2009 pukul 05.03.00 GMT+8

    ndherek belasungkawa, Rie. muga-muga khusnul khotimah. amin

    BalasHapus
  7. RawinsSenin, 12 Oktober 2009 pukul 14.18.00 GMT+8

    sabar yo, mbah...
    suatu saat putu putumu nyusul kok. jemput ae neng bandara kono...

    BalasHapus
  8. niethaSenin, 12 Oktober 2009 pukul 18.24.00 GMT+8

    turut berdukacita ya rie

    BalasHapus
  9. beningSenin, 12 Oktober 2009 pukul 18.50.00 GMT+8

    hemmm.., jadi termehek-mehek nih mbak, sabar n sukses selalu ya ;)

    BalasHapus
  10. maztrieSenin, 12 Oktober 2009 pukul 23.33.00 GMT+8

    Rieee.....
    ndherek belasungkawa ya.... hiks....
    2 minggu yl mbah utiku juga...
    http://ohtrie.multiply.com/journal/item/176

    BalasHapus
  11. OmtriSelasa, 13 Oktober 2009 pukul 18.13.00 GMT+8

    Semoga beliau ditempatkan bersama orang-orang yang beriman. Amiin...

    BalasHapus
  12. ikhsanRabu, 14 Oktober 2009 pukul 00.40.00 GMT+8

    ikut berduka

    BalasHapus
  13. Es DawetKamis, 15 Oktober 2009 pukul 22.51.00 GMT+8

    nderek belosungkowo...mugi2 arwah diterima disisi Allah. Amin.

    BalasHapus
  14. NoneSabtu, 17 Oktober 2009 pukul 16.01.00 GMT+8

    innalilahi , turut berduka cita mba, semoga beliau di berikan tempat yang indah disisi allah , amin ...

    BalasHapus
  15. MONOKROMSenin, 19 Oktober 2009 pukul 11.45.00 GMT+8

    Pro condolence Mbak...

    Semoga arwahnya diterima oleh Yang Maha Esa. Dan, untuk sanak saudara yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan kebesaran hati sehingga ihklas menerima kehendak-Nya.

    Mendoakan beliau secara terus-menerus tentunya akan membuatnya lebih bahagia, jembar kubure dan padang donyane di sana.

    BalasHapus
  16. Rie RieSelasa, 20 Oktober 2009 pukul 22.36.00 GMT+8

    terima kasih untuk semua untuk segalanya....

    BalasHapus
  17. wahyuKamis, 29 Oktober 2009 pukul 13.38.00 GMT+8

    Innalilahi..
    turut berbela sungkawa mbak. Semoga amal ibadahnya di terima dan segala kesalahan diampuni.

    ingat tuk selalu doakan.

    BalasHapus
  18. becce_lawoJumat, 30 Oktober 2009 pukul 22.18.00 GMT+8

    innalillah mbak...
    mbak harus membuatnya bangga dengan menjadi cucunya yang baik dan sukses.
    bdw..aku ijin pollow dan link blognya mbak.

    BalasHapus
  19. IpungMinggu, 15 November 2009 pukul 17.18.00 GMT+8

    Rie dadi aku ileng karo simbah ku seng ngurus aku kawet cilek....
    Mungkin ketinggalan tapi aku pingin ngucapke TURUT BERDUKA CITA

    BalasHapus
  20. Carla ChanliauSelasa, 17 November 2009 pukul 07.56.00 GMT+8

    turut berduka cita, rie...

    BalasHapus
  21. ngupingersSelasa, 17 November 2009 pukul 15.28.00 GMT+8

    bwbwbwbbwwb

    BalasHapus
  22. MardiantoSabtu, 21 November 2009 pukul 11.31.00 GMT+8

    Mungkin Mbak Rie teringat apa-apa yang telah Simbah lakukan waktu kecil. Tentu saja Simbah telah banyak berjasa. Mari kita doakan agar lebih nyaman di kehidupan yang baru

    BalasHapus

Matur suwun wis gelem melu umuk...