TKW Hong Kong Ngaji Gratis Lewat Conference Call


Komunitas dan organisasi Buruh Migran Indonesia (BMI) Islam makin menjamur jumlahnya di Hong Kong. Mereka kerap menggelar berbagai acara, dari pengajian dengan mengundang ustad kondang hingga belajar bersama. Namun rata-rata aktifitas tersebut dilakukan pada hari Minggu.

Sayangnya, tidak semua BMI mendapatkan libur pada hari Minggu. Hal tentu saja menjadi kendala bagi mereka untuk melakukan kegiatan ke-Islaman. Kegiatan ke-Islaman menjadi kerinduan tersendiri bagi mereka.

"Kami gelisah, kami ingin belajar, kami ingin mendapat siraman rohani tapi kok tidak dapat libur di hari Minggu," ungkap Salamah, BMI asal Ponorogo yang akrab dengan panggilan bunda.

Kendala dan kegelisahan semacam inilah yang mendasari Salamah beserta teman-temannya untuk mencari waktu lain dan cara lain agar kegiatan tausiyah, tahlilan, yasinan atau ngaji bareng tetap bisa dilakukan.

Solusi yang mereka dapatkan adalah dengan conference call/panggilan ganda pada malam hari. Dengan memanfaatkan waktu istirahat setelah menunaikan "PR" sebagai kungyan/pembantu, Salamah beserta teman-temannya akhirnya bisa merealisasikan kegiatan-kegiatan ke-Islaman mereka. Mereka menamakan diri Saalikul Lail, artinya orang-orang yang mencari ridho Allah pada malam hari.

Menurut Salamah, Saalikul Lail mempunyai beberapa kegiatan ke-Islaman seperti tahlilan, yasinan, istiqosah yang rutin diadakan pada malam Jumat juga ta'lim, yasinan, kultum pada menjelang atau sesudah subuh di tiap hari.

Perhatian dari LDPI
Melihat keantusiasan Saalikul Lail, Lembaga Dakwah Pekerja Indonesia (LDPI) memberikan perhatian khusus kepada mereka. "Setiap malam Selasa dari LDPI memberikan ilmunya kepada kami. Kami diberi tausiyah, diajari tajwid juga tanya jawab seputar keagamaan. Semua itu kami lakukan lewat HP (conference call)," terang Salamah.

Hal ini dibenarkan oleh Ustad Astamar dari LDPI. "Jadi semacam kursus, kursus jarak jauh. Tapi saya saya juga mengingatkan mereka untuk mencintai tanah air dan menabung," jelasnya.

Masih menurut Astamar, diadakannya kursus jarak jauh tersebut diharapkan bisa menumbuhkan kader dakwah di kalangan BMI-Hong Kong dan mempersiapkan BMI yang akan pulang ke Tanah Air. "Setidaknya mereka jadi tahu tajwid dan ilmu agama sehingga bisa ditularkan kepada teman-temannya yang lain. Atau bagi yang sudah pulang, nanti di Indonesia juga bisa memberikan ceramah atau jadi MC di acara-acara di desanya. Yang penting bekal ilmu dan rasa percaya diri ada pada mereka, insyaallah bermanfaat," katanya.

Kursus ini rencananya diadakan selama 10 kali pertemuan. "Insyaallah nanti akan ada penyerahan sertifikat dari LDPI kepada peserta kursus. Sebelumnya kami akan menguji kemampuan dakwah mereka," tambahnya.

Selain kegiatan bersama LDPI, Saaliku Lail setiap satu bulan sekali mendapat tausiyah berbahasa Jawa oleh KH. Moh Najib dari Blitar. Selain itu, Saalikul Lail juga menjalin hubungan dengan pondk pesantren Roudhlatul Ulum dari Trenggalek yang diasuh oleh Kyai Asrofi Ali beserta istri, Nyai Mudawammah.

Tausiyah bersama Kyai Asrofi Ali beserta istri dilakukan setiap malam Rabu. Tausiyah-tausiyah tersebut juga dilakukan dengan memanfaatkan layanan conference call dan waktu istirahat di malam hari.

Disinggung tentang besarnya biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan ini, Salamah balik bertanya, "Hanya 20 dolar untuk satu setengah jam ilmu yang bisa kita dapatkan, apakah itu memberatkan?"

20 dolar yang dimaksud Salamah tersebut untuk membeli kartu telepon prabayar guna menelpon Ustad yang ada di Indonesia. "Jadi 20 dolar itu dibebankan secara bergilir kepada jamaah Saalikul Lail. Cuma satu orang saja yang membeli kartu (kartu telepon prabayar), itu saja. Kursus dan pengajian itu gratis," tegas Salamah.

Salah seorang anggota Saalikul Lail menyatakan keantusiasan dan kepuasannya selama mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Saalikul Lail. “Awalnya saya diajak oleh bunda, tapi saya ragu. Namun setelah ikut satu kali kok rasanya hati saya manteb dan semangat,” katanya.

Didasari oleh keinginan yang sama yaitu untuk mendapatkan ridho Allah kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu selain sebagai sarana silaturahim, belajar bersama, pemanfaatan waktu istirahat dan pulsa, juga untuk mengajak BMI agar terhindar dari pergaulan yang tidak benar dengan berbuat baik. “Banyak komentar negatif tentang BMI-HK, ngapain sakit hati? Berbuat baik saja. Insyaallah nantinya mereka akan bisa menilai yang sebenarnya terjadi,” nasihat ustad Astamar.

13 komentar :

  1. mbak rie tambah endut hahahaha... tetap semangat yaaaa!!

    BalasHapus
  2. @cumi, xixixiii...tak ganti potone ah..wkwkwkkk...semangattt!!

    BalasHapus
  3. emangnya di sana libur PRT beda2 mba?
    tergantung majikan gitu? abis temenku yg TKW di HK pada libur hari minggu kok, karena majikan kan libur juga hari minggu.

    Btw keren juga looh mba pake Conference call, serasa sedang seminar kayak pejabat2 hehe.. ;)

    BalasHapus
  4. Salut buat mba rie...apapun yg dicapai dunia semua memang hanya utk akhirat.karena hidup hanya proses,bukan tujuan.hahaha(sok bijak)

    BalasHapus
  5. Untuk mendapatkan kepuasan bathin beribadah kepada Allah, mereka tetap tidak kehilangan cara. Subhanallah...salut kepada mereka...

    BalasHapus
  6. keren juga ternyata di hongkong bisa banyak pengajian, oh ya...jangan lupa berbagi dengan saya ya

    BalasHapus
  7. Subhanallah.. salut yah mbak sama usaha mereka. kelihatan banget cerdasnya. :( kapan saya begithu...???

    BalasHapus
  8. Ngunu jare lali leh ngeblog mbok-mbok, awas yho nek ketemu tak juitthak, thuk thuk thuk...
    muncul-muncul artikel'e malah manteb ngene kheheh, Mbok de, aku ngga kepingn nang hongkong, di golek'i emak ngko :P..,

    mba aku salut ama acara ini, nak indonesia ae ngga nok konference2'an wong'e podo ngga budal ngaji, hihihi, berbalik arah, yang susah tambah kepingin, yang banyak kesempatan malah males, jenenge ae wong yho MbokDe :P, ngumung'o maneh ngga iso ngeblog, tak Pithesssssssss :))

    BalasHapus
  9. Saya salut dengan usaha2 da'wah yang dilakukan oleh temen2 di sini
    Memang kewajiban terlibat di dalm kegiatan da'wah adalh kewajiban kita semua.

    BalasHapus
  10. huaaa hebaaatt.. lanjutkan gerakan ini. sayah juga lagi mau belajar ngaji lagi :)

    BalasHapus
  11. Wah aku ndaftar ket biyen kok ga ditompo. Ben irit direkam wae. Kirim liwat email, trus disetel bareng-bareng.
    Nek ora nganggo voice, tapi skype ojo YM ben kualitas suarane lebih oke. Syukur ono webcam trus neng hk ono proyektor, pancarke neng tembok. Katon wujude pak kyaine, jerawaten po ora.
    Ngaten lho bu men...

    BalasHapus
  12. senangnya rek yang bisa ngaji jarak jauh :D btw, 20 dolar itu kalu di rupiahkan jadi piro seh ??
    salam hangat serta jabat erat selalu dari tabanan

    BalasHapus
  13. wah bagus jg yaaaa... inovatif deh.. :)

    BalasHapus

Matur suwun wis gelem melu umuk...