Ketika aku membuka Facebookku pada Senin, 17 Maret, pukul 8.30 pagi,sudah ada tiga pesan menggedor-gedor pintu inbox untuk segera dibuka. Dan setelah aku buka, mak jreengg.., ketiga-tiganya berisi sama, sebuah foto dan tulisan (hampir sama), "profilmu dan blogmu di Jawa Pos hari ini".
Selang sekian menit, sekian puluh mention menghampiriku. Berhubung hari Senin adalah jatahku berkeliling Hong Kong untuk ngapelin tukang jagal ayam, tukang jagal sapi, tukang jagal babi, bakul iwak dan penjual sayur, maka ya kuabaikan. Tugas dari nyonyah bos tak boleh dinomorduakan.
Eh, sempat mengintip blog lewat HP dines, karena HPku sendiri hampir tiga minggu rusak dan baru bisa beli tagl 18 (HP dines= HP pemberian pak bos khusus untuk whatsapp atau telpon bos dan keluarganya saja), sempat menginceng e-mail (48 e-mail pada 17 Maret) dan stat blog yang tiba-tiba mencolot tinggi sekali, 11.100 hits pada tanggal 17 Maret jam 11 malam. Wow! Biasa juga cuma sekitaran 300-500 perhari kalau pas gak ada postingan baru.
Lalu mulailah ritual awal, ngubek internet. Eh terus karena stat blog masih di atas 6 ribu hingga tanggal 21 maka ngubek internet lewat hp dines berkelanjutan. Iki jan-jane sing ditulis di Jawa Pos apa sih kok sampai segitunya?
Dan ketemu di
sini, di
sini, di
sini, di
sini, di
sini, di
sini. Lho...lho...lho.... Kok banyak amat?
(jadi pengin malu**)
Pada (
kalau nggak salah) tanggal 11 Februari, mas Abdul Ringgo dari Jawa Pos e-mail aku. Beliau yang ada jadwal seminar (entah seminar apa) di Hong Kong, ingin menemui aku. Aku sih enggak keberatan, toh sudah beberapa kali mahasiswa, LSM, peneliti dari Indonesia yang datang dan mengajak ketemuan sehubungan dengan riset, makalah atau essay mereka. Lagian di Hong Kong ini, ketemuannya juga di tempat umum, di Mc'Donald di ruas jalan Yee Wo Street, Causeway Bay. Siang hari pula. Apa yang patut ditakuti atau dicurigai?
Inilah saat aku harus korupsi waktu kerja untuk kesekian kalinya. Aku hanya bisa menjanjikan 2-3 jam ngobrol, tak lebih. Itupun sudah terhitung lama. Dan ngobrollah kami tentang ceritaku
mengenal laptop,
awal mula ngeblog dan sebagainya.
Judul di artikel JP: "Dulu Enter Saja Tak Tahu, Kini Ribuan Pembaca Menunggu" sempat membuatku tertegun. Ya memang dulu tombol enter yang mana saja aku enggak tahu. Hanya dikasih tahu bos
tombol power dan icon internet explorer. Selebihnya, beliau selalu
bilang:
"Find it in google" setiap kali aku bertanya sesuatu. Kalau...ribuan pembaca? Benarkah? Lalu aku dikagetkan oleh lamunanku sendiri bahwa TKW-Hong Kong jumlahnya lebih dari 170 ribu. Dan bila aku mengenal lebih dari 30 organisasi bentukan TKW-HK yang dari perorganisasi anggotanya bisa mencapai 100 orang, yang kebetulan juga aku kenal dan mengenalku karena blogku belum lagi ketambahan teman dari FB dan blogger dari Indonesia, maka judul itu bukan bualan. Toh saat aku konsen di jualan online dan membiarkan blog berkarat karena tak kusentuh, selalu ada teguran dari teman dan e-mail atau whatsapp yang membuatku malu disebut blogger (non aktif).
Lalu bagaimana dengan isi tulisan di JP?
Ada beberapa hal yang membuatku mengernyitkan kening saat membaca artikel di JP itu. Seperti pernyataan bahwa aku gonta-ganti majikan. Kapan ya aku bilang gitu? Majikanku cuma satu, sembilan tahun sudah aku mengabdi kepada mereka dan cerita-cerita tentang mereka selalu aku tulis di blog ini. Pertengkaran-pertengkaranku dengan mereka, kebodohanku dan keras kepalanya kami selalu aku kemas di label
celotehan. Kalau aku enggak mau diremehkan bos memang iya, kalau aku memilih bertengkar dengan mereka karena selisih pendapat atau kurang setuju terhadap sesuatu atau tak mau disalah-salahin mulu juga sering. Kalau aku gonta-ganti majikan? Enggaaakkkk..!! Hehehe...
Lalu soal uang dari Malaysia, aku gak pernah nyebutin nominal. Kalaupun aku sebut tentunya tidak segitu. Gimana bisa uang segitu untuk mendirikan rumah? Dan saat pertama didirikan, rumahku hanya 10 (bukan 12) jendela, dari mimpiku untuk memiliki 15 jendela. Ya memang terpaksa harus menerima rumah 10 jendela itu, tapi kepikiran terus hingga akhirnya Juli tahun 2011 rumah itu aku jebol untuk membuat lima jendela lagi (ini mau mewujudkan mimpi atau gila?).
Lalu tentang cerita bersambung di Jaya Baya, itu mah cerita pendek dan cerita anak dan artikel, profil yang dimuat di sana. Kalau cerita bersambung dalam bahasa Jawa, waduh ini masih
planning mau buat buku/novel gitu, sebenernya juga
Off the Record, auwww.... Jadi malu sama mbak Titah Rahayu yang mbaureksa Jaya Baya itu.
Cuma itu saja sih yang mengganjal tentang tulisan di JP. Selain yang aku komplinkan di atas, sudah sesuai dengan ceritaku yang memang begitu.
Ada yang lucu pada tanggal 18 Maret lalu, saat aku menelpon mbakku. Katanya, orang sedesa sempet dihebohkan oleh berita bahwa aku mau nikah dengan orang Hong Kong di Hong Kong. Whaaattt...???
Iya kalii...itu kalau si keren Chow Yun Fat yang memintaku, hehe! Tapi boro-boro, paling cuma diminta jadi babunya, wkwkwk....
Sebenernya pak lurah desaku ditelpon oleh temennya yang jadi lurah di Blora, lurah Blora itu bertanya apa ada warga desa yang bernama Sri estari di desa Cabak yang kerja di HK soalnya lagi ada berita di koran.. Trus pak carik denger, cuma gak jelas. Trus bilang sama punggawa desa lainnya dan istrinya bahwa Sri Lestari mau nikah di Hong Kong. Trus sang istri bilang sama tetangganya kalau aku mau nikah dengan orang HK di HK, trus tetangganya bilang sama tetangganya bahwa aku mau nikah dengan orang HK di HK dan lagi proses surat, trus tetangganya tetangganya bilang sama tetangganya kalau aku aku mau nikah dengan orang HK di HK dan lagi proses surat dan harus cepet, trus tetangganya tetangga tetangganya bilang sama handai taulan dan tetangganya kalau aku mau nikah sama orang HK di HK dan sedang proses surat dan harus cepet-cepet karena aku sedang kenapa-napa trus sampailah cerita itu pada emakku. Dan alhamdulillah emak tak memakan mentah-mentah cerita itu, walau bulik, budhe, pak dhe sudah nangis enggak karuan mendengar berita itu. Beliau langsung menghadap pak lurah dan bertanya langsung. Terlebih emak mempunyai keyakinan bahwa aku tak akan melangkahi beliau. Mosok mau nikah gak bilang emak? Ih terlalu deh.
Ya begitulah.
Ini ngeblognya udahan dulu ya. (ngeblog pakek HP di perjalanan pulang dari menjenguk nenek)
Ini sudah mau nyampek rumah bos.
Eh malah udah sampek depan pintu.
Terimakasih kepada semuanya yang telah menyempatkan diri bertandang ke Babu Ngeblog. Terimakasih atas komentar-komentarnya. terimakasih atas e-mailnya. terimakasih atas apresiasinya.
Semoga bisa aktif ngeblog lagi, semoga bisa berbagi lagi.
Akan ada kejutan 2-3 bulan lagi. Kejutan untuk semuanya.
Tapi gak ngomong dulu deh, entar gak kejutan dong, hehehe...
Salam dan terimakasih.
Rie Blora/Rie Lestari/Rie Rie/Sri Lestari/SLI/Lestari/Tari/Rere
(yuuuhhhh...akeh men alias-e...lha itu nama pena gonta-ganti mulu, hehe...)