Antara Hujan dan Batu

hujan takut datang
walau awan sudah penat penuh membawa titiktitik airmata
kau tahu kenapa?
kupaksakan dia kembali keasalnya
aku ini wanita tegar
teriakku

dan kembalilah dia ke muara
dimana dukaderitasakitnestapa



dia berubah bentuk menjadi batu
batu yang sedemikian tajam dan keras

lalu kusentuh batu itu
kugenggam dan aku terluka

sampai angin datang dan menegurku
"air mata bisa mengurangi luka,
sehingga sakitnya tak seberapa
kenapa engkau tak melepaskannya?"

tapi aku lebih suka menggenggam batu
menjadikan tanganku hancur dan berubah merah
dan tak hendak aku membiarkan hujan
tak hendak aku membiarkannya berjuntaian
tak hendak aku melepaskannya

0 comments :

Posting Komentar

Matur suwun wis gelem melu umuk...