Galau?

huuhuuhuuuu...

Semangaaaaatttt..!

Love your job and be proud.

Iyes!

Bekerja sambil belajar.

Masih galau lagi?

No! No! No! Be happy laahhh...!

Ayo ngeblog!

Masa kalah sama Babu Ngeblog?

Innalillahi Wa Innalillahi Rojiuun

Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT...

Sudah lama dia mendampingiku, di setiap tugas dan kelakarku. Namun sekiranya usia adalah rahasia Tuhan. Tua, muda, ianya bisa mati kapan saja.

Ada tanda-tanda kematian sebelum kecelakaan yang mengenaskan itu merenggut nyawanya, dia sering error. Kadang juga membuatku jengkel karena di saat yang amat-sangat-darurat-sekali-banget dia malah ngambek. Seperti kemarin dulu misalnya, saat aku berada di situasi genting(segenting keadaan di jalur gaza) dia malah menutup mata, entah tertidur entah pingsan. Beberapa kali aku guncang-guncangkan di udara juga termasuk memukul-mukulkannya di atas meja tetapi tetap saja dia menutup mata. Kutekan seluruh tubuhnya, kubuka bajunya...ruwet sekali, astaga!! Wait a minute!! Apa seh yang sedang di omongkan ini??
--------------

Minggu tgl 23 maret'09 kemarin, sepulang dari liburku,
Tubuh yang letih dan bau keringat juga perut yang berteriak kekenyangan membawaku menuju ke satu tempat sempit berukuran 1 x 1,5 meter. Di sana, sebuah lobang berbentuk lonjong menganga di lantainya sedangkan sebuah selang tergantung tegak lurus dengan kepala menjulur kebawah.

Dalam posisi berjongkok aku telah siap. Segera saja sebuah benda berwarna kuning meluncur dengan kecepatan tinggi dan menghasilkan suara "broooottt......kecipukk" yang lumayan keras, aku lega.

Sembari menunggu peluncuran kedua, aku menelpon kakakku tercinta yang ada di Blora(ada yang tau Blora ga?).

"Mbak, Halloo," kataku.

"Iya nDuk ana apa? Kabare piye?(iya dik ada apa? kabarnya gimana?)," jawab mbakku.

"Apik mbak, kabare Blora piye?(kabarnya keluarga di Blora gimana?),"

"Apik, iki mak e kangen kowe, wonge lagi ndelok....,(baik, ini emak kangen dirimu, orangnya lagi nonton...)"


"Ceceeeeeee....!! I am baaacckk! Where are you?!" teriak Katelyn begitu masuk ke dalam rumah rupanya mereka telah pulang dari dinner. Semua tiba-tiba saja, tak kudengar suara pintu yang di buka, sementara aku sedang menunaikan hajat terbesarku sambil bercakap-cakap dengan kakakku. Serta merta aku terlonjak kaget, dan dia...dia...si HP Nokia 1600 tercintaku yang adalah pemberian dari bos tercintaku, terlempar masuk kedalam lobang yang berada persis di bawah pantatku. Disana dia bertengger di atas benda busuk berwarna kuning yang baru saja aku download! Oh my God!!

"Ceceeeeeeeeee...!!" teriak Katelyn

"Here," jawabku(kebingungan, ga tau harus berbuat apa)

"Where? Are you poo-poo(baca= pu-pu =berak)?" tanya Katelyn.

"Yes," jawabku(tangan setengah terjulur kebawah ingin meraih HP, tapi tiba-tiba HP tenggelam lebih dalam, seluruh tubuhnya masuk dalam kobangan taikku, weks!)

"I got two big baloons, pink and blue. You phoo-phoo first, I will show you later okay!" teriak Katelyn lagi.

"Okay," jawabku pendek.

Alamak!! Mati aku!! HP tersayangku!! Oh no!! Oh tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk!!

Sarung tangan! Ya sertinya itu yang kubutuhkan untuk saat ini. Dan sarung tangan ada di...dapur! Celaka! Toilet ini berada di kamar belakang, bersebelahan dengan dapur sedangkan kudengar suara bosku sedang menaruh barang-barang di dapur. Rasanya aku tak mungkin keluar dari toilet tanpa suara toilet yang telah di flusk, apa kata mereka? Dan rasanya aku ga mungkin mem-flusk toilet dengan HP tersayangku berada di dalamnya, karena kalau aku lakukan, dua hal yang akan terjadi adalah toilet mampet atau HP ku hilang, dua-duanya bukan pilihan yang bagus.

Plastik! Ya, tak ada sarung tangan plastikpun jadi, pikirku. Kebetulan keranjang plastik-plastik bekas berada di kamar belakang. Kubuka pelan-pelan pintu toilet, kumelangkah pelan-pelan menuju keranjang plastik, kuambil enam buah plastik beraneka warna dan ukuran, kemudian kembali lagi ke toilet.

Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tangan kananku terbungkus enam buah plastik. Dan bismillah.....kujulurkan tanganberplastikenam tersebut menerobos benda kuning busuk, air dan...yupz! Berhasil! HP ku berhasil kuraih, tapi tiba-tiba merucut(merucut itu bhs Indonesiane apa?), kembali aku bermain obok-obokan dan...yupz! Berhasil! Dengan pelan tapi pasti kuangkat naik HP tercinta tersebut, binar bahagia pastilah terpancar dari wajahku saat itu. Tapi sedetik kemudian aku di hinggapi mual yang teramat sangat. HP tercintaku telah terkontaminasi! Aku yakin bakteri-bakteri telah bersarang di dalamnya dan mungkin masa inkubasinya teramat cepat hingga membuatku mual. Kusemprot air sebanyak-banyaknya, kutuangkan sambun cair dove kemudian kusemprotkan air sebanyak-banyaknya lagi. Aku benar benar muntah tak tertahankan, di luar sana kudengar bos bertanya padaku: What happen? Are you sick? Are you Okay?"

"May be saya terserang flu," jawabku.

"Selesai mandi minum obat trus tidur! Jangan buka laptop ya, awas kamu kalau begadang sampe malam lagi!" hardik bosku.

Back to the HP tercinta pemberian dari bos tercinta, sebenarnya HP tersebut di berikan padaku untuk di pakai keperluan kerja saja, artinya hanya aku dan bos beserta keluarganya saja yang tahu nomer telfonnya. Aku sebenarnya mempunyai HP pribadi, tapi minggu tgl 15 maret yang lalu HP ku hilang, sehingga atas ide kreatifku kumasukkan simcardku kedalam HP tercinta pemberian bos tercinta tersebut. Dan kini HP tersebut mati, ya mati.

Ku taruh di atas handuk kecil kemudian kukeringkan dengan hair dryer, kupasangkan kembali tapi mati, ya mati. HP tercinta pemberian bos tercinta telah meninggal, wafat, tiada, mati! Innalillahi Wa Innalillahi Rojiuun...semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.


post signature


No Drugs No Regrets



“No drugs No Regrets”

Tulisan No drugs no regret yang di barengi dengan gambar narkoba yang di beri tanda silang merah ini banyak ditemui terpampang di sepanjang jalan di semua district di Hongkong. Sebuah ajakan, himbauan, anjuran, saran menuju hal yang positif. Drugs, yang juga kita sebut sebagai narkoba(narkotik dan obat-obatan terlarang), belakangan ini perkembangan penggunanya kian bertambah, bukan hanya oleh warga Hongkong setempat namun juga oleh para pekerja/buruh migran yang mengadu nasibnya di sana.

Sebagian besar buruh migran yang datang dari Indonesia berprofesi sebagai wanita pembantu rumah tangga yang jumlahnya selalu meningkat setiap tahunnya akibat dari tuntutan pemenuhan kebutuhan keluarga juga GFMD(Global Forum on Migration and Development) yang dihalalanjurkan oleh pemerintah. Kelompok profesi pekerja ini berpeluang terkontaminasi oleh narkoba pada saat mereka mendapatkan cuti mingguan, karena pada hari tersebut mereka mendapatkan kesempatan penuh untuk berinteraksi bebas dengan lingkungan luar. Pada saat liburan, para buruh migran wanita ini berkumpul bersama teman-temannya, baik sesama teman dari golongan buruh migran dari Indonesia ataupun dari buruh migran non-Indonesia(berasal dari Nepal/Thailand/Srilanka/Pakistan/India dan lainnya) ataupun dengan teman yang adalah warga setempat.

Bukan rahasia lagi, adanya diskotik-diskotik yang menjamur di daerah Wanchai dan sekitarnya, yang menjadi pemasok kebutuhan tersebut. Disanalah umumnya pengenalan narkoba hingga transaksi narkoba dilakukan. Apalagi hal tersebut di tunjang dengan segala kemudahan seperti adanya diskotik yang memberi prioriti kepada buruh migran untuk memasuki diskotik tersebut berupa hak masuk gratis hingga bir gratis.

Pergaulan yang salah di barengi dengan konflik pribadi yang mungkin di miliki oleh buruh migran tersebut juga pengetahuan dan pemahaman yang minim akan bahaya dari narkoba menjadikan kompleksitas sekaligus apologi atas fakta pemakaian narkoba di kalangan buruh migran.

Di sini peran pendidikan yang memadai dan berkesinambungan bagi para buruh migran sangat diperlukan. Dan bukankah kata pak guru, terpengaruh itu lebih mudah daripada mempengaruhi?


(seorang teman bertanya padaku sejauh mana TKW/BMI-HK terpengaruh oleh narkoba dan mengapa? Aku belum mampu menjawab sejauh itu, maaf, ini hanya sekedar opini singkatku. Mungkin aku perlu belajar lebih dalam lagi sebelum menuliskannya...)


post signature


Because I love You

Aku tenggelam dalam tangis dengan kepala basah dah tubuh yang terguncang, sedih. Menungging dengan kepala persis dibawah shower, aku benar-benar berharap untuk mendinginkan kepalaku dengan segera. Diluar sana kudengar Katelyn menangis meraung-raung.

Percakapan dengan bos semalam terngiang lagi di kepalaku. Percakapan yang sama dengan yang pernah di ucapkannya dua minggu yang lalu, sebulan yang lalu dan dua bulan yang lalu.

"She is dyslexic. Hard for us to believe this, dia masih kecil dan kami ga sesabar kamu," kata bosku.

"Apa itu dyslexic?" tanyaku bingung, sebuah kata baru yang mereka perkenalkan padaku ini benar-benar baru pertama kalinya aku dengar. Aku sama sekali tidak mempunyai gambaran tentang apa arti dari kata baru tersebut.

"She is having this problem called dyslexia. Seperti yang kamu ketahui, dia belum bisa baca alfabet sedangkan kawan-kawan seusianya sudah mulai mengeja kata perkata. Dia kesulitan menulis, selalu bingung antara huruf "b" dan "d" atau huruf "p" dan "q", jugapun dia kesulitan dalam hal penulisan angka walau dalam hal hitungan dia termasuk pandai daripada kebanyakan anak seusia dia. Cece, it will be better if only you can extend another contract, she needs you, and we trust that you love her.

"Ceceeeeeeeeeeeeeee...!!" teriak Katelyn persis di depan pintu kamar mandi bosku. Dia masih menangis tersedu-sedu, dengan secarik kertas di tangan kirinya dan pensil di tangan kanannya. Mendadak aku merasa iba padanya. Anak sekecil ini harus di bebani dengan hafalan dan tulisan yang kadang hanya menari-nari di kepalanya tak pernah hendak hinggap untuk mengisi memorinya. Hampir dua jam yang lalu aku ajarkan padanya huruf "G"(huruf G dan g) tapi dia hanya tertegun menatap kertasnya walau bagaimanapun caraku mencoba untuk menarik perhatiannya. Terakhir ketika dia mencoba menulis huruf "g" adalah angka 6(enam) yang di tuliskannya. Aku berlari untuk mendinginkan kepalaku di kamar mandi bosku dan...splashh!! Kepalaku basah. Kutarik handuk warna biru gelap yang tergantung di dalam kamar mandi bosku untuk mengeringkan rambutku sebelum kemudian aku lempar ke dalam keranjang cucian."Tolong beri aku kesabaran," doaku.

-----

Siang ini(tgl 20 maret'09 jam 11.45 AM), ketika aku siap dengan makan siang Katelyn sebelum berangkat sekolah dia mengejutkanku dengan sebuah gambar hasil karyanya beserta penjelasan mengenai gambar tersebut.

"Cece, this is you. Cece is crying and the hair is wet. You wear blue shirt and black trousers. You know, this is you, you cried in the bathroom yesterday, right?"

Aku tersentak, antara rasa haru dan tak percaya. Aku mengamat-amati gambar tersebut. Tampak terlihat seperti gambar seorang wanita dengan rambut sebahu dengan mata berwarna pink dan air mata berwarna orange, dengan tangan dan kaki menyerupai kaki ayam, dengan badan berwarna biru(itu yang di sebut dengan baju oleh Katelyn) dan kaki berwarna hitam(itu yang disebut celana panjang olehnya). Aku tertegun, terharu sekaligus malu.

"I love you," kataku.

"Why you cry yesterday? Because I cry? Am I naughty yesterday?"
"Why Cece?? Why you cry yesterday??"


"I love you," kataku.

"Because you love me and then you wash your hair and cry?" tanyanya innocent.

"No, I was not crying. It was just the shampoo got into my eyes," elakku.

"Next time you close your eyes okay?! Or use the small towel to cover your face, like me, you can use my small towel okay?! The blue one not the pink one. You like blue right?" Katelyn terus memberiku petuah, menjadikanku tertawa mendengar celotehannya. Sewaktu aku hendak mengambil foto dari gambar yang telah di buatnya itu, dia berteriak.

"Nooooo!! Don't take picture!"
jeritnya seraya mencoret-coret gambar tersebut dengan crayon biru.





Sekedar sharing, ini adalah beberapa langkah yang aku terapkan untuk menarik perhatian Katelyn belajar menulis maupun mengingat-ingat sesuatu:

1. menggambar apa saja dengan pencil warna-warni dan menjelaskan tentang apa yang di gambar tersebut.
2. menyanyi, sering kali make up song(membuat nyanyian dengan kata-kata sendiri), bisa tentang apa saja
3. make up story, membuat cerita bersambung dengan melibatkan Katelyn menggunakan imajinasinya. Misalnya:
aku: ada seorang anak kecil, perempuan, bernama Sarah
Katelyn : Sarah likes to eat apple
aku: Apple? Start with letter A, ups! Apple jumps in to the porridge.
Katelyn: The porridge is in the big bowl and so hot
Aku: the bowl is blue, and has a picture in it
Katelyn: It is a butterfly.....
4. Menari, dalam gerakan menari sambil menyebutkan perintah, seperti: 2 steps to the right, shake your right shoulder, put one hand up...dll.
5. Aku suka Katelyn bertanya, rasa ingin tahunya itu sangat membantuku. Tapi kadang juga aku membalikkan pertanyaan itu, menanyakannya padanya dan membiarkan dia menjelaskan jawaban dari pertanyaannya sendiri.
6. Usahakan membuatnya happy but not too excited sebelum mengajarinya menulis
7. Sabar, sabar, sabar....gunakan feeling, inilah yang utama.

Psikiater boleh mengajariku tentang segala teori untuk menghandle dyslexic, tapi sungguh dalam hal prakteknya semua tergantung diri kita sendiri, teori itu hanya sugestion saja, karena sesungguhnya sabar adalah kuncinya(semoga aku tak kehilangan kesabaranku...)

Dan semoga Katelyn kelak bisa seperti orang-orang terkenal seperti Thomas Alpha Edison, Albert Einstein, Walt Disney, Tom Cruise, Pablo Picaso, Hans Cristian ANderson, Leonardo Da Vinci atau yang lainnya, yang mempunyai masalah dyslexia sewaktu mereka kecil...aminn.



post signature


Adakah Cinta di Yahoo Messenger?

suasana di warnet
Tahukah Anda bahwa BEJ (Bursa Efek Jakarta) telah berpindah ke Hongkong? Ini berita benar, bukan hoax! Cobalah datang ke warnet di daerah Causewaybay di hari minggu, pastilah Anda akan menemukan BEJ di Hongkong.

Setiap warnet dipenuhi sesak oleh orang-orang seprofesi denganku (babu) dengan tujuan 90% sama yaitu chatting. Aku sendiri juga suka chatting sebatas dengan teman sesama blogger/multiplier yang aku kenal atau teman-temanku sendiri yang berada di Hong Kong sini. Dunia "ngeroom" istilah untuk chatting dengan memasuki chat room sudah aku tinggalkan lama sekali semenjak aku mengenal blog, sekitar dua tahun yang lalu.

Ambar dan Ana (keduanya bukan nama asli), teman akrabku, mengenal laki-laki dari dunia yahoo messenger juga. Perkenalan yang berlanjut ke hubungan kawat itu berlanjut juga ke jenjang yang serius, menikah. Ambar dan Ana pulang ke Indonesia untuk tujuan itu. Ambar menikah sebulan yang lalu, sedangkan Ana bulan Juli nanti. Namun malam ini aku dikejutkan oleh kehadiran Ambar di Yahoo Messengerku juga Ana di smsku. Ambar berniat kembali ke Hongkong sedangkan Ana kebakaran jenggot! Ada apa ini?

****_ambar : mbak Rie ada majikan ga?

****_rie: Lho kok manten baru malem2 OL? Ga di marahin suami?

****_ambar : sengaja mencarimu mbak. Mbak ada majikan ga?

****_rie : sepertinya belum tidur tuh

****_ambar: bukan majikanmu, cariin aku majikan dong

****_rie: baru nikah kok udah mau ke Hongkong lagi?

****_ambar: lebih baik begitu mbak, ga punya uang sedikitpun.

****_rie: khan baru pulang 2 bulan aja, itupun masih dalam suasana bulan madukan? pengantin baru hayuuuh lagi brantem ama misua ya?

****_ambar: mbak dia pikir aku ini konglomerat yang baru turun dari Hongkong mbak. Uangku habis dipakai entah apa aku ga tau. Dia pikir aku masih punya banyak uang mbak. Padahal aku kerja di Hongkong khan juga buat bantu adikku sekolah, aku kirim buat orangtuaku juga.

****_rie: ha???

****_ambar: aku.............

Penggalan chat diatas adalah awal duka yang yang di ceritakan Ambar kepadaku dengan airmata berlinangan. Lain halnya dengan Ana, berikut adalah smsnya:

Ana: Siuce, lei homa(jeng, apakabar?) Tolong hapusin MP(multiply)ku dong. Aq dah lupa passwordnya. Karena itu sangat berpengaruh terhadap pernikahanku nanti. Di sana ada potoku, ada tulisan tentang aku, Agus(calon suami Ana) ga suka.

Aku memang yang membuatkan akun Multiply atas permintaan Ana. Kebiasaanku adalah mengenalkan dunia lain kepada anak-anak Hongkong selain chatting, yaitu dunia blogging/multiplying.

Rie: Muisi a(maaf) Canhai(sungguh)aq ga tau passwordnya dah lupa.

Ana : tolonglah, kl lupa passwordnya di hack aja biar ga bisa di baca orang

"Buseet," pikirku. Seandainya aku tau caranyapun aku ga akan melakukannya. Ana mempunyai problema yang pelik. Sang calon suami tercinta mengenalkan dirinya kepada keluarganya dan teman-temannya sebagai seorang wanita rumahan yang kerja di Jawa. Bah!! Malukah dia mengakui bahwa calon istrinya adalah ex-babu??

Yahoo Messenger, sebuah program hebat turunan dari Yahoo mampu menjembatani jarak yang terpisah sekian jauhnya. Entah apa makanan favorit dari David Filo dan Jerry Yang (penemu Yahoo) sehingga mampu menelurkan sebuah program sehebat itu.

Orang-orang tua pernah bilang, witing tresna iku jalaran saka kulina (cinta itu karena biasa), terlalu seringnya berinteraksi melalui dunia chatting menyebabkan cinta tumbuh begitu saja. Jugapun menimbulkan kebodohan yang disadari.

Apa yang menimpa Ambar yang ternyata sang suami hanya melirik uangnya saja, juga apa yang menimba Ana yang ternyata calon suami malu kalau istrinya berstatus ex-babu sehingga menutup fakta dengan kebohongan, dua hal tersebut memberikan pelajaran baru padaku.

Sudah jam 3 lebih 4 menit dini hari ketika aku mengakhiri celotehan ini, dan aku masih bertanya-tanya, adakah cinta di yahoo messenger? Mungkin pertanyaan ini akan kubawa dalam tidurku yang hanya 4 jam saja, mungkin juga pertanyaan ini takkan pernah berhak mendapat jawaban. Atau adakah yang tahu jawabannya?


post signature



Temenku Bilang Aku Tidak Akan Masuk Surga

Iya, temanku bilang aku enggak akan masuk surga. Itu disampaikannya kemarin dalam telponnya padaku. Aku tertegun, apa iya? Masa iya? Lhah di surga khan ada malaikat Jibril yang guanteng. Trus kalau aku enggak bisa masuk surga gimana dong?

Kalau cuma ga ketemu dengan Primus atau Jeremy Thomas atau Andy Lau atau Tom Cruise saja sih enggak masalah, lha tapi ini malaikat jibril jew, hiks.

Perdebatan antara aku dan dia (namanya ga usah disebutin deh ntar dia marahin aku) bermula ketika dia dengan antusiasnya menceritakan tentang planning dia untuk mengikuti acara akbar yang digelar oleh Indonesia yang merembet hingga ke Hong Kong, acara itu tak lain dan tak bukan adalah...PEMILU! Huweeeks!

KJRI-Hong Kong mengadakan pemilu juga dengan cara/prosedur yang telah ditentukan. Seperti halnya WNI di Indonesia, TKW-HK juga memiliki hak yang sama, hak pilih yang sama. Dan pemilu itu diadakan bulan April depan.

Nah saat dia berapi-api menceritakan dan menjelaskan tentang hal tersebut, aku malah asyik nyalain kompi dan seperti biasa, mengunjungi blog tersayangku, www.babungeblog.blogspot.com dan menyalakan volume kompi tertinggi alias full volume sehingga lagu Tul jaenak yang menjadi lagu wajib dari babungeblog terdengar nyariiiing sekali. Temanku marah, maraaaaah sekali.

Temenku: "Kamu WNI bukan sih?"

Aku       : "Setahuku aku TKW."

Temenku: "TKW tapi WNI juga khan? Kamu ingin bangsa kita maju ga sih?"

Aku       : (cuek banget)...mmm...menurutmu kira-kira lagu apa yang bisa buat ganti lagu wajibnya Babu Ngeblog?"

Temenku : "Soi yan ah lei(anak bodoh)! Blog mulu yang kamu pikirin, sekali-kali mikir negara napa?"

Aku         : "Yang mikir negara udah puluhan partai jeng."

Temenku : "Rugi deh kamu tiap hari ngenet, tahu ini itu tapi ga sedikitpun punya rasa nasionalisme." (terdengar sombong plus sinis)

Aku        : "Bisakah kamu menjamin kalau Juni nanti saat aku tiba di Bandara Sukarno-Hatta aku akan di akui sebagai WNI? Khan paling mereka menggiringku ke terminal 3 karena aku TKW, ya to??(aku berencana pulang cuti  bulan juni nanti)

Temenku: "Semprul! Lha emangnya kamu bukan TKW meh? Khan emang kayak gitu prosedurnya, aku dulu pas pulang juga gitu."

Aku       : "Lha khan? Hahahaha.... Lha khan aku emang TKW! Dan TKW saat di bandara bukan WNI, tapi saat pemilu mendadak dimasukkan dalam neraca WNI wajib nyoblos, haha...!"

Temenku: "TKW gendeng! Edan! Semprul! Tukang ngeyel!(temanku jengkel rupanya)

Aku       : "Kenapa aku ditanyai tentang hakku hanya pada saat pemilu bukan saat kepulanganku ke Indonesia? Kenapa hakku begitu penting di saat pemilu dan bukan disaat aku menginjakkan kakiku ke tanah airku sendiri atau di saat aku mempunyai masalah dengan agenku atau bosku, misalnya?"

Temenku: "Berarti kamu ga peduli dengan masa depan bangsa ya?"

Aku        : "Aku punya facebook lho." (jawaban yang ga nyambung)

Temenku: "Lha apa hubungannya pemilu ama facebook?"

Aku       : "Hubungannya buanyaaaaaaakkk! Lihat aja calon-calon presiden itu, mereka juga punya facebook. Lha aku ini "katanya" pahlawan devisa masak kalah ama calon presiden? Mereka khan baru "calon" lha aku lho sudah dinobatkan sebagai pahlawan. (jawaban yang semakin ngaco)

Temenku: "Wong edan, ga nasionalis blas!"

Aku      : "Nasionalis itu seperti apa? Yang kayak apa? Nasionalisme itu disini." (aku nunjukin dadaku, tapi sayangnya temenku ada di telpon jadi ga bisa melihat)

Temenku: "Mana? Di mana?"

Aku       : "Di dada sini."

Temenku: "Dan dadamu rata, kosong!"

Aku       :  "Enggak lah...emang 32 seh tapi khan cup-nya D, hehehe...(jawabannya semakin ngaco) Maksudku kalau mau ditanya tentang nasionalisme, yang tahu jelasnya cuma diri pribadi, masing-masing, jujur aja gitu lho. Mahasiswa-mahasiswa demo ini itu pas mereka jadi mahasiswa, tapi pas udah lulus trus cari kerja, mereka juga sikut sana sikut sini. Trus rasa nasionalismenya itu lari ke mana? Menguap? Calon presiden itu tiap kali ada massa trus beronani politik...eh sorry...berorasi, berpidato janji ini itu, sementara prakteknya gimana?..atau setelah menang gimana?"

Temenku : "Khan ga semua gitu, makanya kita ikut pemilu untuk milih yang bener-bener gitu."

Aku         : "Aku berdoa buat kebaikan Indonesia aja dah, kalau ntar pemimpinnya cuma jadi pemimpi saja dan ga bisa mimpin, kudoakan facebook atau situs mereka kena heck.(jawabku sungguh2)

Temenku: "Jadi kamu milih jadi golput gitu?"

Aku        : "Aku milih yang terbaik buat Indonesia."

Temenku: "Lha trus yang terbaik yang mana dong kalo kamu ga milih, kamu ga mau masuk surga ya?"

Aku        : "haaa??? (bengong, serta merta mematikan kompi)

Aku        : "Lha ada hubungannya to?"

Temenku: "Gak tau fatwa haram golput ya? Kirain kamu tiap hari ngenet udah tau segala info, haha!" (terdengar tawa kecil yang bernada ejekan)

Aku       : "Oooo...itu toh? Ya tau, tapi masak sampek aku ga bisa masuk surga?" (pertanyaan tanpa dosa)

Temenku: "Ya itu menurutku sih, karena berbuat sesuatu yang diharamkan khan berdosa, dosa...masuk neraka bukan surga. Sukurin lho!"

Aku       : "Maksumu? Gak bisa ketemu malaikat jibril yang ganteng bin keren itu?" (broken heart deh)

Temenku: "Huuhhhhh!! Rie Rieeeee....!!! 30 menit percuma nelpon kamu!" (kemudian...tuuutttttttt...tuutttttt....tuttttt, telpon terputus)


Ah apa iya?? ga bisa masuk surga? ga bisa ketemu malaikat jibril? uhuk uhukkkk.....

Obeng

Minibus nomer 30 dari Happy Valley menuju Causewaybay itu hampir penuh ketika aku dan Katelyn naik. 14 orang sudah bertengger di atas kursi dari 16 jumlah kursi yang tersedia. Kalau ketambahan aku dan Katelyn berarti full bus.

Pagi tadi aku mengantarkan Katelyn les menggambar di Causewaybay. Begitu kami duduk Katelyn memulai aksinya dengan menyanyikan beberapa buah lagu dengan suara sumbangnya.

"You are my sunshine, my only sunshine...you make me happy.... when skies are grey...you'll never know dear...how much I love you....."suara Katelyn memenuhi bis.

"Berapa umurnya?" tanya seorang ibu yang beraa di depanku.

"hampir 4 tahun," jawabku.

"So cute," katanya memuji. Aku tersenyum lalu mengucap terima kasih padanya.

Ya iyalah, siapa dulu babunya, pikirku(lho mang ada hubungannya?)

"Does she go to school yet?" tanya tante-tante di kursi sebelahku.

"Yes, di Small World Kindergarten," jawabku. Ah pertanyaan seperti ini selalu saja kudapatkan ketika aku pergi kemanapun bersama Katelyn.

"Pantesan dia pinter," kata mereka hampir bersamaan.

Bah?!! Aku dongkol sekali kenapa setiap pujian larinya ke sekolahan dan guru bukan ke aku? Lha emangnya hanya sekolahan saja yang ngajarin Katelyn nyanyi atau baca tulis? Aku lho tiap hari juga ngajarin dia," protesku dalam hati.

"And you are Philippinos?" tanya ibu yang ada di depanku.

"No, I'm Indonesian," jawabku bangga di iringi lagu Indonesia Raya. Aku layaknya baru memenangkan lomba di Olympic games saja, atas kemenangan apa aku tak tahu.

"ooo...," kata mereka.

Bis mendadak berhenti di Po Leung Kok sebelum sampai di terminal mini bis Causewaybay, sebuah kemacetan yang tak kuharapkan karena itu berarti menambah waktu untuk Katelyn beraksi. Namun tanpa aku duga Katelyn berhenti bernyanyi, kedua tangannya di letakkan pada kedua belah kupingnya.

"So loud," kata Katelyn.

"No," jawabku.

"It's so loud," kata Katelyn lagi.

"No," jawabku lagi.

"What is that, Cece? Suara apa itu?" tanya Katelyn.

Sebenarnya ada sebuah suara melengking-lengking menyakitkan telinga. Sebelah kiri jalan sedang di perbaiki dan beberapa pekerja menggunakan perkakas besar mirip obeng raksasa untuk membuat celah pada jalan beraspal itu. Sedangkan di Po Leung kuk sendiri sedang di adakan renovasi, beberapa orang berbadan kekar terlihat memperbaiki atap gapura. Mereka juga menggunakan suatu alat mirip obeng. Ha? Obeng? Obeng itu bahasa Inggrisnya apa? pikirku sejenak.

"What is that??!!" Katelyn memburu jawaban.

"It's a...(ngingat-ingat)...It's only a screwdriver," jawabku.

"A screw what?" tanya Katelyn dengan mimik muka penuh keingintahuan.

"A screwdriver," tegasku.

"Why is it so laud? What is it?" tanya Katelyn memburuku.

"I donno," jawabku jujur.

"What is screwdriver?"

Aku menggelengkan kepala.

"Ceceeee.... What is screwdriver? What is screwdriverrrr...????!!!!!!" Katelyn mulai merajuk, baginya setiap pertanyaannya hukumnya wajib untuk di jawab. Ah seandainya ada laptop disini tentunya aku sudah bertanya kepada om Gugel(google) atau tante Wiki(Wikipedia).

"Srew driver is...(aku mikir sejenak)

"Screw driver is...(garuk-garuk kepala)

"What is screw driver???!!!!!!!" Katelyn merajuk lagi.

"Screw driver is something....(mikir). Screw driver is something...uummm....something...ummm...something to screw and unscrew the screw," jawabku.

"Wakakakakak......," tawa seisi bis.

"Screw driver is something to screw and unscrew the screw," ulangku lagi.

"Wakakakakakakakakkkk....," seisi bis gegap gempita. Rupanya mereka menyimak percakapanku dengan Katelyn, celaka!

"Nice answer. Tapi mungkin sebaiknya kamu nmenjawab pertanyaan itu dengan simple. Jawabanmu tadi sepertinya malah membingungkan dia," kata tante di sebelah kursiku di iringi tawanya yang serenyah krupuk upil cap Soponyono itu.

Aku malu, aku ga begitu bodoh khan? Buktinya aku bisa ngeblog(uugghhh..!!). Tapi cuma sebuah obeng saja masa' aku ga tau artinya, sebel! Untung saja bis segera beranjak dari tempat itu menuju terminal terakhir yang hanya tinggal satu kilometer saja.

"Be carefull! Don't step on the screwdriver!" kata sopir bis ketika melihatku membantu Katelyn turun dari bis. Pak sopir itu ketawa.

SIALAAAAAANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN!!!!


post signature