Because I love You

Aku tenggelam dalam tangis dengan kepala basah dah tubuh yang terguncang, sedih. Menungging dengan kepala persis dibawah shower, aku benar-benar berharap untuk mendinginkan kepalaku dengan segera. Diluar sana kudengar Katelyn menangis meraung-raung.

Percakapan dengan bos semalam terngiang lagi di kepalaku. Percakapan yang sama dengan yang pernah di ucapkannya dua minggu yang lalu, sebulan yang lalu dan dua bulan yang lalu.

"She is dyslexic. Hard for us to believe this, dia masih kecil dan kami ga sesabar kamu," kata bosku.

"Apa itu dyslexic?" tanyaku bingung, sebuah kata baru yang mereka perkenalkan padaku ini benar-benar baru pertama kalinya aku dengar. Aku sama sekali tidak mempunyai gambaran tentang apa arti dari kata baru tersebut.

"She is having this problem called dyslexia. Seperti yang kamu ketahui, dia belum bisa baca alfabet sedangkan kawan-kawan seusianya sudah mulai mengeja kata perkata. Dia kesulitan menulis, selalu bingung antara huruf "b" dan "d" atau huruf "p" dan "q", jugapun dia kesulitan dalam hal penulisan angka walau dalam hal hitungan dia termasuk pandai daripada kebanyakan anak seusia dia. Cece, it will be better if only you can extend another contract, she needs you, and we trust that you love her.

"Ceceeeeeeeeeeeeeee...!!" teriak Katelyn persis di depan pintu kamar mandi bosku. Dia masih menangis tersedu-sedu, dengan secarik kertas di tangan kirinya dan pensil di tangan kanannya. Mendadak aku merasa iba padanya. Anak sekecil ini harus di bebani dengan hafalan dan tulisan yang kadang hanya menari-nari di kepalanya tak pernah hendak hinggap untuk mengisi memorinya. Hampir dua jam yang lalu aku ajarkan padanya huruf "G"(huruf G dan g) tapi dia hanya tertegun menatap kertasnya walau bagaimanapun caraku mencoba untuk menarik perhatiannya. Terakhir ketika dia mencoba menulis huruf "g" adalah angka 6(enam) yang di tuliskannya. Aku berlari untuk mendinginkan kepalaku di kamar mandi bosku dan...splashh!! Kepalaku basah. Kutarik handuk warna biru gelap yang tergantung di dalam kamar mandi bosku untuk mengeringkan rambutku sebelum kemudian aku lempar ke dalam keranjang cucian."Tolong beri aku kesabaran," doaku.

-----

Siang ini(tgl 20 maret'09 jam 11.45 AM), ketika aku siap dengan makan siang Katelyn sebelum berangkat sekolah dia mengejutkanku dengan sebuah gambar hasil karyanya beserta penjelasan mengenai gambar tersebut.

"Cece, this is you. Cece is crying and the hair is wet. You wear blue shirt and black trousers. You know, this is you, you cried in the bathroom yesterday, right?"

Aku tersentak, antara rasa haru dan tak percaya. Aku mengamat-amati gambar tersebut. Tampak terlihat seperti gambar seorang wanita dengan rambut sebahu dengan mata berwarna pink dan air mata berwarna orange, dengan tangan dan kaki menyerupai kaki ayam, dengan badan berwarna biru(itu yang di sebut dengan baju oleh Katelyn) dan kaki berwarna hitam(itu yang disebut celana panjang olehnya). Aku tertegun, terharu sekaligus malu.

"I love you," kataku.

"Why you cry yesterday? Because I cry? Am I naughty yesterday?"
"Why Cece?? Why you cry yesterday??"


"I love you," kataku.

"Because you love me and then you wash your hair and cry?" tanyanya innocent.

"No, I was not crying. It was just the shampoo got into my eyes," elakku.

"Next time you close your eyes okay?! Or use the small towel to cover your face, like me, you can use my small towel okay?! The blue one not the pink one. You like blue right?" Katelyn terus memberiku petuah, menjadikanku tertawa mendengar celotehannya. Sewaktu aku hendak mengambil foto dari gambar yang telah di buatnya itu, dia berteriak.

"Nooooo!! Don't take picture!"
jeritnya seraya mencoret-coret gambar tersebut dengan crayon biru.





Sekedar sharing, ini adalah beberapa langkah yang aku terapkan untuk menarik perhatian Katelyn belajar menulis maupun mengingat-ingat sesuatu:

1. menggambar apa saja dengan pencil warna-warni dan menjelaskan tentang apa yang di gambar tersebut.
2. menyanyi, sering kali make up song(membuat nyanyian dengan kata-kata sendiri), bisa tentang apa saja
3. make up story, membuat cerita bersambung dengan melibatkan Katelyn menggunakan imajinasinya. Misalnya:
aku: ada seorang anak kecil, perempuan, bernama Sarah
Katelyn : Sarah likes to eat apple
aku: Apple? Start with letter A, ups! Apple jumps in to the porridge.
Katelyn: The porridge is in the big bowl and so hot
Aku: the bowl is blue, and has a picture in it
Katelyn: It is a butterfly.....
4. Menari, dalam gerakan menari sambil menyebutkan perintah, seperti: 2 steps to the right, shake your right shoulder, put one hand up...dll.
5. Aku suka Katelyn bertanya, rasa ingin tahunya itu sangat membantuku. Tapi kadang juga aku membalikkan pertanyaan itu, menanyakannya padanya dan membiarkan dia menjelaskan jawaban dari pertanyaannya sendiri.
6. Usahakan membuatnya happy but not too excited sebelum mengajarinya menulis
7. Sabar, sabar, sabar....gunakan feeling, inilah yang utama.

Psikiater boleh mengajariku tentang segala teori untuk menghandle dyslexic, tapi sungguh dalam hal prakteknya semua tergantung diri kita sendiri, teori itu hanya sugestion saja, karena sesungguhnya sabar adalah kuncinya(semoga aku tak kehilangan kesabaranku...)

Dan semoga Katelyn kelak bisa seperti orang-orang terkenal seperti Thomas Alpha Edison, Albert Einstein, Walt Disney, Tom Cruise, Pablo Picaso, Hans Cristian ANderson, Leonardo Da Vinci atau yang lainnya, yang mempunyai masalah dyslexia sewaktu mereka kecil...aminn.



post signature


21 komentar :

  1. Please stay Cece. Please! Because I love you too. Can you stay ini here more time Cece?

    BalasHapus
  2. Rie Rie, are you for real ???
    you are TOO smart for a babu..

    gue seneng tulisan2 kamu, keren !!!

    salam,
    deedee caniago

    BalasHapus
  3. >>OMTRI, lollllll....

    >>Deedee, makasih...lha saya ini memang babu kok bener mbak.

    >>R@hma, makasih R@hma, lam kenal ya!

    >>Ikhsan, kepada anak kecil saya bisa sabar tetapi tidak kepada orang dewasa.

    BalasHapus
  4. Salut!

    babu elit nih. aku sukaaaaa sekali blogmu. i'll RSS your posts!!!! you're one of the living proofs of this idea that there are always things to learn in whatever you do, and those things are to make you a better person every day.

    cheers, carla.

    BalasHapus
  5. betul, banyak orang-orang besar yang memulai hidupnya dengan disleksia namun ternyata mereka bisa eksis...

    BalasHapus
  6. >>carla, makasih...makasih banget...lam kenal ya...

    >>joe, kadang Rie mentok dengan kesabaran. Kalo sudah begitu trus sentimentil banget. Pernah juga mbentak dia, tapi setelah itu berasa sorry banget. Tapi alhamdulillah tak pernah sekalipun memukul. Terlalu sayang, can anyone believe there is a nanny who love the baby she takes care of??

    BalasHapus
  7. hi Rie :) nice blog loh. Isinya bagus. Kamu hebat deh bisa sabar ngajarin dan ngurusin si katelyn. Tentang teori, kamu bener banget. Dalam praktek, banyak hal tergantung kita sendiri. Apalagi kalo berhubungan ama manusia lain.

    salam,
    Rina

    BalasHapus
  8. Mbak, ko mbak bisa sesabar itu sih...??? aku nih mbak, anak minta gendong terus aja dah dongkolnya minta ampun (nyoba sabar mode on :)

    Subhanallah... Usaha, cara dan penjelasan mbak bikin Ana geleng-geleng kepala. Ini bukan babu sembarang babu, inilah babu yang berilmu. Alhamdulilah Insya Allah... Marilah sama2 kita memajukan para babu hehehe.. ( ko gayanya noraks yah...?? )

    Mbak, mungkin gak sosialisasi IT untuk orang gaji di Malay..?? Mbak ada ide atau saran...??? Ana tunggu :) Love u mbak Ree ree...

    BalasHapus
  9. yaah, sabar adalah kunci nuju kesuksesan..

    BalasHapus
  10. Wow...you r realy unordinary 'babu'

    BalasHapus
  11. >>anazkia, ikhlas aja ngejalaninya Ana...kalo ga gitu yg sakit diri kita sendiri.
    Hiks, masalah sosialisasi IT kok nanya ma Rie, suerr aq ga mudeng blass...


    >>nirmana, iya seperti nirmana juga

    >>=3=, mas Tri, not so ordinary babu with not so ordinary thought....kadang ndableg, kadang suabar, kadang pemarah.

    >>pyor, makasihhh...lam kenal yak

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Salam Kenal Rie Rie pertama tama mau salut sama kamu soalnya tulisan kamu bangus banget sangat terkesan sekali. Good Job!

    What is so strange with domestic help ngeblog?

    Bukan babu tapi “pembantu rumah” Not a maid but instead a “domestic help”. Aku suka heran kenapa title “babu” itu harus dikaitkan dengan martabat, derajat, tingkat social dan segala macam yang seringnya negetif. Bagi ku pribadi. Mau babu kek, pembantu rumah , maid or domestic help , admin assistant, general manager that’s just a job but nothing more. Contohnya ni why do people choose to give more face to air stewardess? Isn’t their job actually is serving as well. “Coffee or Tea sir? “Your wet towel madam”. If you need something else they will bring it to you pretty much like a service staff at any restaurant will do. Kalau seorang pembantu rumah salah satu dari passengernya apa air stewardess itu akan bilang “Sorry I don’t serve domestic help” Jelas dia ngga bisa bilang “Sorry mbak saya ngga serve babu!

    Kenapa memang kalau seorang domestic help ngga bisa jauh lebih cerdas daya pemikirannya dibanding admin assistant yang kerja dikantor misalnya.

    Rie Rie, sejujurnya setelah membaca posting-posting kamu I find that you are more knowledgeable and have a sharp mind than many of those I personally know who held job title yang hanya keren title nya doang!

    Keep up the good job Rie Rie… no one who has read this blog can deny that you have a sharp and intelligent mind. Your words are deep and anyone who takes the time to go through your stories in here can clearly see, job title kamu “domestic help” but your mind and knowledge is far more sharp and intelligent than many people I know who have big job title but a very small closed mind.

    adzha aka loveNhonor -Singapore

    BalasHapus
  14. >>adza_adza, makasih dah singgah dan membaca tulisan2 di sini.

    pribadi, saya ga pernah mempermasalahkan tentang perbedaan antara kata "babu" dengan kata "pembantu atau kata "maid" dengan kata "domestic helper" semua itu sama bukan? I am a maid, domestic helper, babu, pembantu or...whatever...saya menganggapnya sebagai sebuah profesi yang sah lagi halal.

    Saya hanya berusaha memanfaatkan kesempatan dalam keterbatasan waktu saya, mencoba membuka sedikit celah saya agar bisa melihat dunia sedikit lebih lebar dari sebelumnya, semoga saja bisa sedikit merubah predikat buruk atas profesi saya.

    adza, terimakasi ya...dan salam kenal...

    BalasHapus
  15. duhhh....
    sabar adalah sebuah kata yang sangat sulit aku aplikasikan (ilmu kali he he he...)
    selamat ya mbak dah bisa menjadi super sabar

    BalasHapus
  16. Blogmu apik yu..maju terus..

    BalasHapus
  17. tulisannya emnang keren.. keren banget.. seneng ngebacanya.. hehehe

    humm..

    BalasHapus
  18. super ...super...cool....keren mbake.............

    BalasHapus

Matur suwun wis gelem melu umuk...