Yopi Ga Jadi Minta Hadiah

Yopi namanya. Mungil, cantik, lincah, periang, berhidung mancung, pandai dan berbakat.

Semua siswa-siswi hingga guru di SD Lebak II mengenalnya, bahkan banyak orang tua murid juga mengenalnya. Karena selain selalu menjadi ranking pertama di kelasnya, Yopi juga pandai menari dan menyanyi. Tari apa saja dia bisa. Tari kelinci, tari gambyong, tari remo, tari jaipong, tari India, modern dance juga bisa. Lagu apapun juga bisa dinyanyikannya. Lagu Jawa, dangdut, pop, anak-anak, rok hingga seriosa. Pokoknya prestasi Yopi enggak kalah dibandingkan dengan Brandon de Angelo ataupun Putri Ayu dari Indonesia Mencari Bakat tahun 2010 yang lalu.

Di ruang belajarnya berjejer belasan piala dari lomba menari dan menyanyi yang telah dimenangkannya. Inilah yang membuat mama, papa, teman sekolah dan guru-gurunya bangga. Yopi telah berhasil mengangkat nama sekolah SD Lebak II
sekaligus membuat bangga mama dan papanya.

Selain piala-piala dan hadiah yang diperolehnya dari menang lomba, Yopi juga mendapatkkan beberapa hadiah dari papa mamanya. Ada boneka monyet yang lucu hadiah dari papa saat dia jadi ranking pertama kelas dua kemaren, ada HP yang berwarna merah muda dengan pernik mickey mouse hadiah dari mama saat dia naik kelas tiga, ada MP3 hadiah ulang tahunnya tiga hari yang lalu saat dia genap sembilan tahun dan masih banyak lagi hadiah-hadiah yang lain. Setiap kemenangan yang diraihnya Yopi selalu meminta hadiah dari papa mamanya. Begitu juga kemarin saat Yopi menang lomba nyanyi sekabupaten, Yopi merengek minta dibelikan HP, padahal dia sudah punya.

"Beliin HP dong ma," rajuk Yopi saat mereka sedang duduk berdua sore itu.

"Lha kemarin khan sudah," jawab mamanya kalem.

"Yah mama, yang kemarin itu sudah setahun yang lalu, udah ga keren lagi," rengek Yopi.

Mama menghela nafas, kemudian meletakkan majalah yang dibacanya di meja kecil di samping kanannya.

"Khan masih bisa dipakai sayang," kata mama.

"Ya masih bisa dipakai tapi sudah butut, mana ga ada MP3-nya lagi, huuh kuno banget!" gerutu Yopi.

"Mama aja masih pakai yang seperti itu, lihat nih," kata mama sambil menunjukkan HPnya kepada Yopi.

"Yee.. mama. Mama khan enggak kemana-mana, cuma buat nelpon papa sama Yopi doang," sungut Yopi.

"Eh siapa bilang? Mama ke arisan, ikut ngaji, belanja atau kondangan juga kok," jawab mama sambil senyum.

"Tapi Yopi khan bawa ke sekolah ma. Trus kalau temen-temen Yopi ngelihat HP butut ini khan trus Yopi jadi malu," rengek Yopi sambil cemberut.

"Ya itulah dia Yop. Mama juga ketemu temen-temen mama dan mereka ngelihat HP mama tapi mama ga malu kok," kata mama.

"Mama nyuruh kamu bawa HP ke sekolah khan tujuannya biar mama bisa komunikasi sama kamu kalau pas jemput kamu ke sekolah. Kalau semisal mama telat atau kamu pulangnya awal atau gimana khan bisa nelpon, gitu," jelas mama lagi.

"Lhah papa aja punya HP keren, dua lagi," tukas Yopi.

"Papa khan buat kerja, sayang. HP papa khan nyambung dengan internet biar papa bisa ngecek e-mail kapanpun. Punya HP khan dilihat kebutuhannya, sayang. Enggak cuma karena ingin, trus beli. Enggak cuma karena gengsi, trus harus beli," jelas mama dengan suara lembut.

"Pokoknya beliin! Masak Yopi menang lomba nyanyi mama ga ngasih hadiah," bentak Yopi kemudian beranjak dari tempat itu. Dia kemudian berlari menuju kamarnya. Mama geleng-geleng kepala.

Braak..! suara pintu dibanting dengan kerasnya. Tangan kecil Yopi kemudian meraih remote VCD player. Sedetik kemudian mengalunlah musik hiphop Kate De Luna dengan lagu Whine up yang merupakan lagu favoritnya. Lagu itu segera mengantarnya ke alam mimpi.

Dalam mimpinya Yopi keheranan. Dandanannya sudah berubah. Bukan lagi memakai rok hitam dan kaos biru lagi tetapi dia sekarang memakai celana kulit berwarna kuning dipadu dengan jaket kulit hitam. Yopi juga meraba rambutnya dan merasakan perbedaan juga. Ketika Yopi bercermin, dilihatnya rambutnya diatur indah dengan jeli warna-warni, wajahnya juga ada sedikit make up. Yopi terlihat keren banget saat itu.

Dan yang lebih mengherankannya, saat itu dilihatnya Kat De Luna memakai kostum yang sama dengannya dan melambai sambil berteriak, "Yo! Yopi! Let's dance!"

"Nyayi dan dance duet bareng Kat De Luna?" tanya Yopi dalam hati hampir tidak percaya. Tapi kemudian musik menghentak dan Deluna menariknya menuju ke tengah panggung. Di sana mereka menari dan menyanyi berdua disaksikan oleh ribuan penonton dan disiarkan langsung di TV.

Hati Yopi senang sekali. Dia sudah melupakan kejengkelannya kepada mamanya sore tadi, dia juga melupakan keinginannya untuk memiliki HP keren.

Musik berhenti. Yopi dan De Luna melambaikan tangannya kepada penonton dan disambut dengan tepuk tangan dan teriakan yang membahana.

"Yo! Yopi and De Luna! Yo! Yo! Yo!"

Di ruang ganti Yopi berbincang dengan De luna, dan ternyata Deluna bisa berbahasa Indonesia.

"Saya senang sekali bisa duet bareng kamu," kata Yopi.

"Oh, aku juga senang sekali, kamu sungguh berbakat. Aku yakin kamu bisa seperti aku nanti," kata Kat tulus. Kat terlihat kebingungan mencari-cari sesuatu. Dibongkarnya tasnya dan dicarinya sesuatu dari dalamnya.

"Cari apa?" tanya Yopi.

"Mmm..HP. Aku mau nelpon mamaku, ngabarin tentang konserku hari ini denganmu," jawabnya.

"Yop, boleh pinjem HPnya ga? Aku mau misscall HPku. Kalau ada suaranya khan gampang nyarinya," kata Kate.

"HPku jelek," jawab Yopi. Dia merasa malu sekali menunjukkan HPnya pada artis pujaannya.

"Jangan gitu, yang penting khan bisa dibuat komunikasi, punya HP bagus kalau enggak ketemu seperti HPku juga ga bisa dipakai khan?" kata Deluna.

"Iya juga ya," pikir Yopi.

Yopi kemudian mengulurkan HPnya kepada kepada De Luna. Setelah berterima kasih, Kat De Luna segera mendial nomer HPnya dan seketika terdengarlah nada dering dari HP Deluna yang rupanya terselip diantara baju-bajunya.

"Nah ketemu deh, makasih ya Yop," kata Deluna.

"Lho kok HPnya mirip punyaku," kata Yopi keheranan.

"Iya. Aku sms dan telpon mama dan temen-temenku juga pakai HP ini," jawab Deluna.

Yopi melongo, tiba-tiba saja dia merasa berdosa dan menyesal telah bicara kasar dengan mamanya sore tadi. Belum selesei rasa berdosa dan menyesal, tiba-tiba Yopi dan Kat Deluna dikagetkan oleh suara.

Tok.. tok.. tok... Tok.. tok.. tok... Suara pintu Yopi diketuk dari luar. Suara itulah yang kemudian mengakhiri mimpi indah Yopi.

"Yop, mandi dulu. Udah jam lima lho," kata mama memanggil.

"Iya maa..," jawab Yopi.

Diambilnya handuk dan baju gantinya dan segera dia membuka pintu dan berjalan menuju kamar mandi yang terletak di dekat dapur. Melihat Yopi, mama segera mengulurkan segelas jus jeruk yang baru saja selesai dibuatnya.

"Makasih ma," kata Yopi.

Mama tersenyum.

"Ma, ga usah beli HP ya," kata Yopi tiba-tiba.

Mama tersenyum lagi, agak terkejut juga keheranan mendengar kata-kata Yopi barusan.

"HP yang setahun lalu mama beliin masih bisa kok, mending uangnya ditabung aja ya ma," kata Yopi lagi.

"Iya Yop, baguslah kalau kamu ngerti. Soalnya khan kamu udah mau naik kelas empat jadi ada kebutuhan yang lain yang lebih penting untuk sekolahmu," kata mama.

"Iya ma. Maapin Yopi tadi teriak-teriak sama mama ya," kata Yopi sambil memeluk mamanya



****

17 komentar :

  1. kok wes ganti jeneng meneh..?
    wingi kayane ganti dadi babungesot rie..

    BalasHapus
  2. Semoga menang, Mak..

    Btw, mau nanya serius nih, Mak. tentang penggunaan koma sebelum tanda petik, itu pemakaian baru, udah lama atau untuk kalimat2 tertentu, Mbak?

    BalasHapus
  3. owhhhh akhirnya, biyung mendongeng juga. Hihihihihihihih......hampir tertidur aku Mbak.

    BalasHapus
  4. @anaz, hehe...iseng ajah, menang itu bukan target. Dengan partisipasi gini itung2 bisa bikin blogku ga ngadat, hehehe...
    pemakaian koma untuk kalimat langsung? udah EYD dari dulu kayaknya. Aku sendiri juga masih belajar Naz, soalnya kebiasaan bahasa blog khan suka-suka nulisnya, hehehe...seringnya ga perhatikan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) tapi malah pakek EYD (Ejaan Yang Diselewengkan), wkwkwkk....

    BalasHapus
  5. @iyut, heisaaaaaannnnnn...tangiiiiiiii...!! xixixixiiii....

    BalasHapus
  6. mbak Rie Rie...kayauuuu...
    seneng aq baca tulisanmu di blog ini...

    BalasHapus
  7. HP apa aja yang penting jalan..Function lebih penting dari pada sekedar fashion.. BTW moral ceritanya bagus :-)

    BalasHapus
  8. @vina, thanks dear...
    @mas didik, heheh...thanks...met lomba juga ya...

    BalasHapus
  9. lah kok nulis cerita anak - anak gini toh? mesti cuma anak - anak yang kepengen punya hp trus gak jadi gara - gara ngimpi. ya to? by the way. lama gak nyambangi, e sekarang dah ganti template. enak mandangnya.

    BalasHapus
  10. intinya bisa dipake nelpon ya..
    sampe sekarang hapeku masih hp jadul.. yang warnanya hitam putih,
    tapi masih bisa dipake miscall hhe

    BalasHapus
  11. .. hiihii...
    asyikk nii, kerend cerita.nya..

    lam kenal yew., silahkan kunjungi juga blog saiia yaa :
    http://uhooi.blogspot.com/

    BalasHapus
  12. salam kenal... ceritanya mirip dengan kejadian yg dialami anakku, keep writing ;)

    BalasHapus
  13. mantap gan ceritanya.. bagus bgt..
    terus nulis gan seperti artikel ini ^^

    BalasHapus
  14. melu maca dongenge mbakayu...

    BalasHapus

Matur suwun wis gelem melu umuk...