Antara Apartemen Baru dan Jablay

"Oh My God?" kataku kaget.

"What? What happen?" tanya bosku.

Hari ini pertama kalinya aq memasuki apartemen baru bos yang rencana akan di tinggali mulai 21 okt ini. Apartemen yang kecil, ukurannya separuh dari apartemen yang kami tempati, hanya 1000 square feet. Ruang tamu dan ruang makan menyatu, 3 kamar lainnya tidak begitu besar, dapur yang mungil, dan kamarku sendiri amat sangat unik. Kasurku mlangkring diatasnya kulkas dan mesin cuci. Dibutuhkan tangga yg tingginya 1 stengah meter untuk dapat naik ke atas kasurnya. Tapi terlihat nyaman dengan rak2 buku, jendela, kipas angin dan AC/heater. Lampunyapun ada 2 macam, lampu besar dan kecil. Ada juga sebuah meja yang bisa di lipat ke tembok. Uiyah, kasurnyapun baru. Dalam hati dan dalam ucapan, aku berterima kasih sekali. Bosku pengertian banget dengan kebiasaanku menumpuk buku dan belajar(ngenet & ngeblog, hehehe...). Kemudian pertanyaan pertamakupun muncul, serta merta saja. Pertanyaan terlugu yang keluar dari dasar hatiku

"Where will you put the router? I mean, my router? Can I connect the Internet from my room?" tanyaku.

"Ce ceeee....," kata bosku.
"I know, I am expecting this question from you," katanya sambil ketawa.

Malu juga rasanya sewaktu sang Bos menertawakan aku seperti itu.

"We'll arrange that later, I don't want you to lose your liking also. Don't worry," katanya.

Sungguh pernyataannya tadi membuatku legaaa...

"So I leave you know, I'll come back around 6 o'clock to pick U up for dinner," katanya sambil menyerahkan kunci rumah dan uang 500 dolar padaku. Ups, itu uang bukan untukku tapi buat beli perkakas dapur dan peralatan buat ngantor(ngantor=mbabu) yang kubutuhkan saat itu.

Sang bos akhirnya meninggalkanku, sepi sekali rasanya. Kuhidupkan tape recorderku. Ah, aku termasuk orang terndeso, di jaman MP3 dan MP4 gini aku masih bangga dengan tape recorder cilik merk panasonic yang sudah kumiliki sejak 2 tahun yang lalu. Segera saja lagu dari kangen band, matta, janice, manthous, iwan fals, teresa teng lalu lalang mengiringi tugasku. Fuih...sempet nyesel juga karena gak bisa nemuin kaset lagu yang menjadi kegemaranku. Pasalnya antara aku dan Katelyn(anak asuhku) sama-sama menyukai kaset itu, sampai-sampai Katelyn hafal 3 buah lagu di antaranya. Dan setiap kali lagu itu di putar tentulah dia langsung lari mengambil microphone palsunya dan berjoget abis. Dan pastilah si monyet kecil itu sudah mencuri dan menyembunyikannya dari kamarku. Karena semaleman waktu aku ngubek2 kamar ga ketemu juga tuh kaset.

"Ce ceee....!" teriak Katelyn, si monyet kecil mungil yang imut dari dalam BMW warna biege milik bosku. Waktu itu sang bos sudah menungguku di dalam mobil untuk mengajakku keluar makan malam.

"Ce ce, you forgot something," katanya. Tangan kecilnya menyerahkan padaku sebuah kaset dengan gambar Titi Kamal yang memakai baju biru yang sedang membawa microphone. Jah....jablay ku, kenapa baru sekarang kau kembalikan padaku? Dasar monyeeeeeeeeetttttttttttt!!!


post signature


1 komentar :

Matur suwun wis gelem melu umuk...