Berikut adalah skenario film pendek durasi 10 menit. Skenario ini saya buat berdasarkan kisah nyata yang dialami oleh rekan-rekan saya dari organisasi seni Sekar Bumi. Awalnya skenario film pendek ini di acara lomba yang diselenggarakan oleh bank Mandiri cabang Hong Kong yang bekerja sama dengan KJRI-Hong Kong. Namun kelalaian saya, ide cerita yang berdasarkan kisah nyata ini menyinggung KJRI-Hong Kong. Bisa dipastikan kalau skenario ini kemudian masuk tong sampah begitu saja, diskualifikasi. Selamat menyimak. Saran dan kritiknya ditunggu, terimakasih.
Skenario Film Pendek
Tujuhbelasan Versi TKW
Skenario
karya: Sri Lestari
7
Juli 2012
KARAKTER
PEMAIN:
1. Anggie: Ketua organisasi, keras kepala, tegas, cinta tanah air. (40
tahun)
2.
Dwi: wakil ketua, pandai
berbahasa Cina dan Inggris, pemberani, cinta tanah air. (37 tahun)
3.
Deo: tegas, cekatan,
lincah, suka merah putih. (25 tahun)
4.
Niar: ngeyelan, cekatan.(26 tahun)
5.
Dany: keras kepala, cepat
emosi, setia kawan, cinta Indonesia. (34 tahun)
6. Etik: suka memotret, suka menulis, agak pendiam.(26 tahun)
7.
Satpam lapangan
Victoria: suka
marah, membentak, takut dikeroyok. (50 tahun)
8.
Satpam KJRI: kemlinthi, sok
tahu, sok ngatur. (45 tahun)
9.
Beberapa anggota
organisasi lainnya yang mempunyai niat yang sama dan sama-sama mencintai tanah
airnya. (antara 25-45 tahun)
_______________________________________
SINOPSIS
FILM PENDEK
“TUJUHBELASAN
VERSI TKW”
Sekelompok
Buruh Migran Indonesia-Hong Kong (BMI-HK) yang tergabung dalam organisasi seni
“SEKAR BUMI” bermaksud merayakan kemerdekaan Indonesia bersama-sama.
Pada
tanggal 17 Agustus yang kebetulan jatuh pada hari Minggu, mereka berangkat
menuju KJRI untuk menanyakan di mana mereka bisa mengikuti upacara bendera,
namun di KJRI mereka ditolak oleh satpam.
Tak
kurang akal, rombongan organisasi tersebut berangkat ke Victoria Park untuk
melakukan upacara bendera sendiri.
Berbekal
pakaian tari dan baju merah putih yang sudah sengaja mereka kenakan semenjak
dari rumah bosnya masing-masing dan dua gagang sapu yang disambung, mereka
bersiap mengadakan upacara.
Undang-Undang
Dasar 45 mereka rubah menjadi Undang-Undang Dasar TKI dan butir-butir Pancasila
mereka rubah sesuai dengan tuntutan mereka terhadap perbaikan perlindungan
terhadap TKI.
Masalah
muncul ketika satpam Victoria Park melarang mereka mengadakan upacara.
Rombongan
organisasi tersebut saling beradu mulut dengan satpam Victoria Park.
Akhirnya
satpam Victoria Park mengalah dan membiarkan mereka menjalankan upacara
bendera.
Upacara
berlangsung khidmat, banyak BMI-HK yang kebetulan lewat kemudian berhenti
menyaksikan jalannya upacara. Bahkan saat bendera merah putih dikibarkan,
semuanya turut hormat banyak pula yang kemudian menangis tersedu-sedu.
_________________________________________________
SKENARIO
FILM PENDEK
“TUJUHBELASAN
VERSI TKI”
FILM DIBUKA DENGAN BCU, SEBUAH BUKU CATATAN BELANJA DIBUKA
LEMBAR DEMI LEMBAR. DI LEMBAR KOSONG SEBUAH TANGAN MENULIS TITTLE DAN TANGGAL 17 AGUSTUS 2008. NAMA PARA PEMAIN DITULIS DI HALAMAN SELANJUTNYA.
CUT
TO
02.
EXT. JALANAN. PAGI
PEMAIN: SEROMBONGAN
WANITA
|
SEROMBONGAN WANITA
INI ADA YANG MEMAKAI PAKAIAN TARI DENGAN TULISAN “SEKAR BUMI”, ADA YANG MEMAKAI
BAJU MERAH PUTIH, ADA PULA YANG MEMAKAI BAJU PUTIH DENGAN SLAYER WARNA MERAH,
ADA YANG MEMAKAI IKAT KEPALA DARI DASI PRAMUKA (WANITA) YANG BERWARNA MERAH
PUTIH. ADA YANG MEMAKAI IKAT RAMBUT MERAH DAN IKAT KEPALA PUTIH.
MEREKA BERJALAN
SEMAKIN MENDEKAT KE KJRI-HONG KONG
CUT
TO
03.
EXT. DEPAN KJRI HONG KONG. PAGI
PEMAIN: SEROMBONGAN
ORGANISASI SEKAR BUMI, SATPAM KJRI
|
DI DEPAN KJRI
SEORANG SATPAM MENGHADANG MEREKA MASUK.
ANGGIE
Pagi Paak….
SEMUA
ANGGOTA SEKAR BUMI
(SERENTAK) Pagi
Paak….
SATPAM
(MENDELIK,
MENGHARDIK) Ada apa rame-rame ke sini ha?!
ANGGIE
(MAJU SELANGKAH,
MENDEKAT SATPAM) Begini pak, kami bermaksud mau ikut upacara tujuh belasan.
Upacaranya di mana ya pak?
SATPAM
(MEREMEHKAN,
TERTAWA MENGEJEK) Apa? Kalian ini mau ikut upacara? Ha ha ha…. Yang diijinkan
upacara itu undangan dan mereka yang berpakaian rapi. Lhah kalian ini mau apa?
Ngelawak? Ha ha ha….Sudah, sana pergi aja!
DWI
(HERAN) Lha kami
kurang rapi bagaimana coba?
NIAR
(NGEYEL) Apa kami
bukan warga negara Indonesia? Apa kami enggak berhak ikut upacara? Kenapa coba?
SATPAM
(MARAH, MENGANCAM) Udah
dibilangin, sana pergi! Atau mau dipanggilin semua satpam, ha!
DANY
(JENGKEL)Wis, wis,
wis, wis! Ngalih, ngalih ngalih. Satpame ngluwihi Singkek!
SEMUA
ANGGOTA SEKAR BUMI
(SERENTAK)
Huuuuuu….. (BEREDAR)
CUT
TO
04.
EXT. JALANAN. PAGI
PEMAIN: ROMBONGAN
SEKAR BUMI
|
ROMBONGAN
ORGANISASI ITU BERJALAN MENJAUH DARI KJRI SAMBIL BERUNDING. MEREKA KEMUDIAN
SEPAKAT BAKAL MENGADAKAN UPACARA SENDIRI DI VICTORIA PARK.
ROMBONGAN ITU
MAMPIR KE PASAR MEMBELI DUA BUAH SAPU, SEIKAT TALI RAFIA DAN LAKBAN.
KEMUDIAN ROMBONGAN BERGEGAS MELANJUTKAN PERJALANAN.
CUT
TO
05.
EXT. VICTORIA
PARK. PAGI
PEMAIN: ROMBONGAN
SEKAR BUMI
|
ROMBONGAN TIBA DI
VICTORIA PARK. ROMBONGAN BERHENTI DI LAPANGAN KECIL.
SEMUA
BERDIRI MEMBENTUK LINGKARAN. ANGGIE BERADA DI TENGAH.
ANGGIE
(SAMBIL BERJALAN,
MENUNJUK, MEMBAGI TUGAS) Aku, Pembina upacara. Kamu, pembaca UUD. Kamu, pembawa
Pancasila. Kamu, kamu dan kamu, pengibar bendera. Kamu yang memegang tiang
bendera. Kamu, pemimpin upacara. Kamu, kamu dan kamu, pemimpin pasukan.
(MENEPUK TANGAN DUA KALI) Dengarkan semua, hari ini kita akan mengadakan
upacara ya, model kita, dengan cara kita karena kita warga negara Indonesia
yang mencintai 17 Agustus, mencintai kemerdekaan. Etik mana etik? Tiik…!
ETIK
(MAJU) Ya
ANGGIE
(BERTANYA, SERIUS)
Yang cadangan kemarin dibawa? Yang kalau KJRI menolak kita untuk ikut upacara,
UUD dan Pancasila versi kita mana?
ETIK
(MEMBUKA TAS,
MENYERAHKAN DUA STOPMAP) Ini.
ANGGIE
(MENUNJUKKAN DUA JEMPOL)
Sip! (MENEPUK TANGAN) Ayo semua siap-siap!
ROMBONGAN HENDAK BEREDAR
MEMPERSIAPKAN DIRI MASING-MASING KETIKA SEORANG SATPAM MENDATANGI MEREKA DENGAN
MUKA GARANG.
SATPAM
(MENUNJUK-NUNJUK,
GARANG) E! Lei tei comei a! Caulah, mo hai lito kemtoyan kengkai! Cau! Cau!
Faiti Cau! (E! Kalian ngapain! Pergilah, jangan bergerombol ngobrol di sini!
Pergi! Pergi! Cepat Pergi!)
DEO
(MAJU MENGHADAP
SATPAM, BERANI, PADAHAL TINGGINYA HANYA SEKUPING SATPAM) Timkai emhoyi a? Lito
hai kungyuin leka. Pingko tu hoyi hai lito wan, pingko tu hoyi hai lito
kengkai. Ngotei tu emhai couji yan cema. (Kenapa tak boleh? Ini adalah taman.
Siapapun boleh bermain di sini. Siapapun boleh ngobrol di sini. Lagian kami
juga tidak mengganggu orang kok)
SATPAM
(MARAH, SUARA
MENINGGI) Ngo kiu lei cau ma cau lo. Hai lito ngo fucak leka. Kam lei tei yiu
tim a? Ha! (Aku suruh kalian pergi ya pergi! Di sini aku yang bertanggung
jawab. Kamu mau apa? Ha!)
DWI
Kamyat hai Yanei
kotik anniversary ka. Kam Ngotei hai lite celebrate tu emtak meh? Yau ci sei
emhoyi meh? Yau mo rule a? Wa pei ngotei ci lah. Kotik rule leh, lei lo cutlei.
Kam ngotei wui cau ka lah. (Hari ini adalah hari kemerdekaan Indonesia. Emang
kami enggak boleh memperingatinya di sini? Ada peraturan tertulis begitukah?
Kasih tahu kamilah. Peraturan itu, tolong ambil/keluarkan. Kalau memang ada
kami akan pergi.)
SEMUA ORANG
BERSUARA, SATPAM KEWALAHAN MENJAWAB PERTANYAAN DAN DESAKAN DARI PARA ANGGOTA
SEKAR BUMI. BAHKAN BMI-HK YANG KEBETULAN MENGETAHUI PERMASALAHANNYA PUN IKUT
MEMARAHI SATPAM.
BEBERAPA SATPAM
DATANG BESERTA KEPALA SATPAM LAPANGAN. KEMBALI DEBAT PUN TERJADI HINGGA
AKHIRNYA SATPAM-SATPAM ITU MEMBIARKAN DAN MENGIJINKAN ANGGOTA SEKAR BUMI
MENGADAKAN UPACARA BENDERA DI SITU.
ANGGOTA SEKAR BUMI
KEMBALI MEMPERSIAPKAN UPACARA. DUA TONGKAT SAPU DIGABUNGKAN DENGAN LAKBAN
DIJADIKAN TIANG BENDERA. DI UJUNG TONGKAT DIBERI BOTOL AIR KOSONG YANG
DILOBANGI KEMUDIAN DIBERI TALI RAFIA.
SEMUA MENGAMBIL
POSISI MEMBENTUK BARISAN SEGI EMPAT SALING BERHADAPAN. PEMBINA DI BAGIAN TENGAH
AGAK KEBELAKANG. PEMBACA ACARA, PEMBACA DOA, PEMBACA UUD, PEMIMPIN UPACARA,
PENGIBAR BENDERA DAN DIRIJEN BERJAJAR DI SAMPING KIRI SEDANG YANG LAIN BERBARIS
DI DEPAN PEMBINA DAN DI SAMPING KANAN MEMBENTUK FORMAT PASUKAN UPACARA DENGAN
PEMIMPIN PASUKANNYA MASING-MASING.
UPACARA BERLANGSUNG
KHIDMAT. WAKTU PENGIBARAN BENDERA, DIRIJEN MAJU KE TENGAH LAPANGAN DAN MEMBERI
ABA-ABA MENYANYI KEPADA SEMUA PESERTA UPACARA.
PEMIMPIN
UPACARA
(BERTERIAK LANTANG,
MEMBERI KOMANDO) Kepada Sang Saka Merah Putih, hormaaaat…grak!
SEMUA YANG ADA DI
LAPANGAN MEMBERI HORMAT SAMBIL MENYANYIKAN LAGU INDONESIA RAYA. SEBAGIAN SAMBIL
BERLINANGAN AIR MATA.
CUT
TO
06.
EXT. VICTORIA PARK. SIANG
PEMAIN: ANGGOTA SEKAR
BUMI
|
PEMBAWA TEXT
PANCASILA MAJU MENYERAHKAN TEXT PANCASILA KEPADA PEMBINA UPACARA.
ANGGIE
(MEMBACA TEXT
PANCASILA VERSI SEKAR BUMI DITIRUKAN OLEH SEGENAP YANG HADIR DI SITU) Panca
Tuntutan BMI-Hong Kong. Satu, Pemerintah harus bisa menurunkan biaya penempatan
dan mampu memberi pendidikan serta mengawasi pengiriman calon TKI. Dua,
kemanusiaan yang adil dan beradap bagi TKI legal ataupun illegal, formal
ataupun non formal. Tiga, persatuan dan kesatuan untuk membela dan melindungi
hak-hak TKI yang teraniaya. Empat, rakyat Indonesia tidak memandang rendah
kepada TKI non formal utamanya kepada TKW. Lima, melindungi, mengayomi dan
menciptakan perasaan aman kepada semua TKI di seluruh dunia.
TEPUK TANGAN
MEMBAHANA. ETIK DAN BEBERAPA WARTAWAN DARI BERBAGAI MEDIA BERBAHASA INDONESIA
MAUPUN LOKAL JUGA ORANG YANG MELEWATI DAERAH ITU MENGAMBIL FOTO UPACARA TUJUHBELASAN
VERSI TKI TERSEBUT.
_________________________________