hatiku tercecer

ketika hatiku tercecer di sawah-sawah duka
bukankah engkau yang mengumpulkannya
menjadi segebang cinta
mengikatnya dengan kasih
membawanya dengan harapan
bahwa hatiku seutuhnya milikmu

dan ketika sayang sudah membanjiri hatiku
mengapa sepatu mu bertolak
dan menghindariku

terulang lagi
hatiku tercecer di sawah-sawah duka

sayang dan kasih menjadi segebang cinta derita
atau derita cinta
bukankah cinta hakikatnya bahagia
mengapa membuatnya menderita
kenapa dibuatnya menderita

beginilah cinta, deritanya tiada akhir

ataukah cinta harus di akhiri
agar tak ada lagi
hati yang tercecer di sawah-sawah duka

3 komentar :

  1. saya suka banget dengan puisi ini, tetapi cinta tak boleh diakhiri... walau dia berupa duka... karena cinta hakiki adalah milik allah, cinta pada mahluk hanyalah kasih sayang....
    cinta adalah anugerah... biar dia berupa duka harus kita ambil hikmah agar nantinya tidak melahirkan duka cinta....
    cinta... oh cinta....
    mudaha2an duka cinta sirna bukan dibinasakan. heheh.... wassalam......

    BalasHapus
  2. berarti cinta kita belum brakhir yabang??
    hehehe....
    canda euy...candaa,,,....

    BalasHapus
  3. cinta...
    tulisan tentang cinta ini tak kan ada habisnya dikupas. karena cinta itu justru ada di kulit kupasan cerita itu sendiri. jadi, cinta itu kulit apa isinya? meneketehe. yang jelas cinta itu tidak boleh diakhiri. tidak boleh di hakimi. tidak boleh dipaksa. tidak boleh dimiliki. banyak orang yang tak tahu bagaimana memposisikan dirinya dalam kubangan cinta. (cinta itu suci kok dibilang kubangan sih?).. whatever lah... yang jelas mereka lupa siapa itu cinta. apa itu cinta. cinta itu terkadang hanya seperti jarum diatas tumpukan jerami. tajam, meski berada hanya di gebangan barang tak berharga. berkilau, meski tak menyilaukan. tapi cinta terkadang juga membesar seperti airbag yang tiba-tiba mengembang menutupi kita saat hal luar biasa terjadi. cinta dapat membutakan saat pelakunya tak bisa take control. apapun ia lakukan demi apa yang ia pahami tentang cinta...
    maka,
    pahamilah kesucian cinta
    mikmatilah indahnya cinta
    rasakan nikmatnya cinta
    hiduplah dengan cinta

    BalasHapus

Matur suwun wis gelem melu umuk...