kalau aku mati, aku mau mati sebagai Rie

Rupanya kematian pak "ken" alias pak Suharto menutup berita2 hangat yang lain untuk sementara waktu. Ku sebut pak "ken" karena beliau kalo bicara selalu menggunaken akhiran"-ken".
Taruh saja berita ria "tempe" atau juga dikeluarkannya Surat Edaran no.2258/2007 oleh KJRI Hongkong yang meresahkan babu2 disini karena sangat semena2 dan kesannya KJRI tu bukan mihak babu2 yang katanya adalah pahlawan devisa(sebenarnya kami cuma menginginkan persamaan hak dan perlakuan sebagai WNI!!).
well, tempe itu terlupakan sejenak begitu juga SE tersebut. Terlupakan sejenak, sejenak saja.

Tersebarlah sms tentang pemberitaan kematian ex presiden RI, bapak Suharto. Jauh-jauh bulan sebelumnya sms serupa telah menyebar, membuat resah dan ternyata hanya hoax saja. Saat sms ini ku terima jam 14:20 kemarin, aku lagi ngenet di tempat les nya momonganku. Semenit kemudian sms senada juga kudapatkan dari mbakyuku yang ada di Indo.
Ah masa, pikirku? Sudah mati beneran kah, tanyaku pula. Maap, bukannya aku sinis akan berita ini tapi karena terlalu seringnya hoax yang aku terima tentang kematian pak Harto menjadikanku ragu.
Dan ternyata benar, karena dari blognya kawan2 atau dari berita online menunjukkan berita serupa.

Innalillahi....semoga beliau diterima disisiNya. Terlepas dari apapun yang telah diperbuatnya di dunia atau apapun yang telah di perbuatnya tehadap bangsa, yang diataslah yang hanya bisa menjadi hakim yang adil.

yah mati...
kalo aku mati nanti aku ga mau mati seperti pak Harto atau pak Karno atau Nike Ardila, atau Merlyn Monroe atau Lady Diana atau..bla bla bla...dansebagainya...dan sebagainya...
kalo aku mati nanti cukuplah mati sebagai Rie, cukuplah selembar kain kafan dan sepetak tanah 1x2 meter dan patok kayu diatasnya. Ga perlu bendera setengah tiang atau bunga seribu rupa atau berita di media apapun.... Kalo aku mati nanti...
andai kutau...kapan tiba waktuku...